SOLOPOS.COM - Lokasi berjualan sementara PKL kuliner selter Manahan Solo di Jl Menteri Supeno No 25 Solo. Foto diambil Jumat (3/6/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah pedagang kaki lima atau PKL Selter Manahan Solo yang menyewa untuk berjualan bersama untuk sementara di Jl Menteri Supeno No 25, Manahan, mengaku di lokasi itu dagangan mereka justru lebih laris.

Pantauan Solopos.com, ada sekitar 5-7 PKL kuliner yang menempati lokasi berjualan sementara tersebut. Mereka akan berjualan di tempat itu sampai penataan selter Manahan oleh Pemkot Solo di Jl KS Tubun selesai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di antara mereka ada Mi Ayam dan Tahu Kupat Pak Har, Bubur Ayam Bandung 93, Nasi Liwet dan Cabuk Rambak Yu Temu, Nasi Liwet dan Gudeg Ceker Mbak Laksmi, ada Pecel Ndeso Bu Kis. Beberapa jenis kuliner ini cukup terkenal saat masih berjualan di selter Manahan.

Ekspedisi Mudik 2024

Beberapa pedagang mengaku berjualan di lokasi sementara itu justru lebih laris dibandingkan saat masih berjualan di selter PKL Manahan Solo. “Malah ramai jualan di sini dibanding di sana [selter] dulu. Karena mungkin pengunjung melihat bannernya di depan,” ujarnya penjual bubur ayam, Nur Rahman, saat ditemui Solopos.com, Sabtu (4/6/2022).

Pedagang ayam geprek, Murti, mengatakan hal yang sama. Ia mengatakan dagangannya kini justru lebih laris, terutama melalui pemesanan secara online. “Kalau dihitung ya malah ramai di sini. Kebanyakan pesannya pakai aplikasi online,” ucapnya saat diwawancarai Solopos.com, Sabtu.

Baca Juga: PKL Selter Manahan Solo Ngumpul di Menteri Supeno 25, Ada Langgananmu?

Penjualan Online

Murti mengatakan separuh pendapatannya selama berjualan di lokasi sementara itu berasal dari penjualan secara online. “Ya itu tadi dari online. Sekarang kan tempatnya enggak seluas dulu. Kemungkinan mereka mau ke sini juga enggak bisa lama [bergantian dengan pelanggan lain],” ujarnya.

Berdasarkan catatan Solopos.com, para PKL di Selter Manahan Solo mulai mengosongkan lapak lama mereka baik di Jl KS Tubun (barat Stadion Manahan) maupun di Jl Menteri Supeno (utara Stadion Manahan) pada pertengahan Mei lalu.

Sebagian pedagang ada yang berjualan di rumah, meski ada pula yang menyewa di tempat lain seperti Murti dan kawan-kawannya di Jl Menteri Supeno No 25, Manahan. Lainnya ada yang memilih libur karena tidak mendapat tempat berjualan.

Baca Juga: Selter Manahan Solo Dibongkar, Beberapa PKL Kuliner Ngumpul di Sini Lho

Pemkot Solo tidak menyediakan tempat relokasi sementara untuk para pedagang tersebut sehingga mereka harus mencari sendiri tempat berjualan selama proses pembangunan berlangsung. Alasannya, sesuai regulasi hanya pedagang pasar yang mendapat lokasi darurat ketika pasar dibangun, sedangkan PKL di selter tidak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya