SOLOPOS.COM - Ilustrasi hewan kurban (Istimewa)

Solopos.com, SUKOHARJO — Masyarakat Sukoharjo tidak diperbolehkan melakukan kegiatan memasak daging hewan kurban di sekitar lokasi penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha. Jumlah panitia juga dibatasi seminim mungkin guna mencegah potensi kerumunan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan biasanya kalangan ibu-ibu langsung memasak daging hewan kurban di sekitar masjid dan lokasi penyembelihan hewan kurban.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Guna mencegah kerumunan, kegiatan memasak daging hewan kurban dilarang.

“Ada yang memasak gulai dan tongseng kambing atau sapi. Setelah matang disantap bersama-sama oleh panitia yang berpotensi menimbulkan kerumunan. Sekarang kebiasaan ini dilarang untuk mencegah transmisi penularan,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Sukoharjo, Jumat (16/7/2021).

Baca juga: Sabtu-Minggu Tutup, Pasar Tradisional di Sukoharjo Disemprot Disinfektan

Bagas menyampaikan pemerintah membatasi jumlah panitia penyembelihan hewan kurban seminim mungkin. Hal ini bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah kerumunan yang berisiko terjadi transmisi penularan saat penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

Protokol Kesehatan Ketat

Begitu pula proses penyembelihan, pemotongan hingga pencacahan daging hewan kurban wajib menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

“Sebaiknya penyembelihan hewan kurban diserahkan ke rumah pemotongan hewan (RPH) Sukoharjo. Namun, jumlah jagal dan ruangan di RPH sangat terbatas. Sehingga proses penyembelihan hewan kurban bisa dilaksanakan di setiap desa/kelurahan dengan menjalankan protokol kesehatan ketat,” ujar dia.

Baca juga: Mendesak! DKK Sukoharjo Butuh 60 Sukarelawan Nakes 

Petugas kesehatan hewan bakal berkeliling memantau kondisi daging kurban. Mereka bakal memastikan apakah ada cacing di hati sapi kurban yang membahayakan jika dikonsumsi manusia. Hampir setiap tahun selalu ada temuan cacing di hati sapi kurban.

Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sukoharjo, Ihsan Muhadi, mengatakan telah berkoordinasi dengan satgas penanganan Covid-19 Sukoharjo ihwal penyembelihan hewan kurban.

Satgas di tingkat kecamatan bakal memberi peringatan keras jika ada kerumunan di lokasi penyembelihan hewan kurban.

Baca juga: Langgar Prokes, 12 Pelaku Usaha di Sukoharjo Kena Denda Rp250.000 hingga Rp5 Juta

Sebelumnya, Kemenag Sukoharjo telah menerjunkan seratusan penyuluh agama untuk menyosialisasikan panduan pelaksanaan Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban.

“Bahkan pegawai Kantor Urusan Agama (KUA) di setiap kecamatan ikut turun lapangan untuk menyosialisakan kebijakan tersebut,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya