SOLOPOS.COM - Tim peneliti dari BPCB Jawa Timur melakukan ekskavasi di Sendang Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun, dan menemukan terowongan saluran air kuno, Senin (20/9/2021). (Abdul Jalil/Madiunpos.com)

Solopos.com, MADIUN — Tim peneliti dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur selesai melakukan ekskavasi di Kecamatan Taman, Kota Madiun. Selama sepakan melakukan ekskavasi, tim peneliti menemukan beberapa temuan. Salah satu yang ditemukan adalah terowongan sumber air di Sendang Kuncen.

Sendang yang ada di Kelurahan Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Tim harus menggali hingga enam meter untuk menemukan terowongan itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pamong budaya muda Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jatim, Pahadi, mengatakan tim telah melakukan ekskavasi di lokasi Sendang Kuncen selama empat hari. Di lokasi itu, tim menggali sedalam enam meter untuk mencari terowongan bersejarah di lokasi tersebut.

“Di lokasi itu, kita sudah melakukan ekskavasi. Kita sudah menggalmi sekitar 6 meter dari permukaan tanah. Itu masih menunjukkan alur sumber itu dari arah timur,” kata dia saat ditemui, Senin (20/9/2021).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Bergerombol, Rombongan Gowes Wali Kota Malang Paksa Masuk Objek Wisata yang Ditutup, Duh

Nantinya, ketika akan dilakukan penelusuran lebih lanjut akan dilakukan ekskavasi berat di sisi timur dari Sendang Kuncen. Sedangkan temuan awal di lokasi itu adalah dugaan terowongan yang menjadi alur sumber asli di sendang tersebut.

Terowongan sumber air itu, kata dia, ditemukan dengan kondisi sumber airnya sangat kecil. Padahal, dari kesaksian warga menyebut bahwa dulunya pada tahun sekitar 1980 sumber itu memiliki aliran yang sangat besar.

“Saat kita temukan kondisinya sudah tidak mengalir deras. Sangat kecil sekali. Tapi alurnya sudah kita temukan,” ujarnya.

Baca juga: Operasi Patuh Semeru Digelar di Madiun, Ini Targetnya

Terowongan Air sendang Kuncen

Secara struktur arkeologi, kata Hadi, temuan terowongan air itu belum diketahui. Sedangkan di sisi struktur cagar budaya, dia menyampaikan terowongan itu belum ditemukan potensinya.

Mengenai kapan Sendang Kuncen dimanfaatkan masyarakat, tim peneliti belum mengetahuinya. Tetapi, sendang tersebut mulai mengalami revitalisasi dan dibangun plengsengan pada tahun 1984 oleh pemerintah daerah.

“Memang secara data arkeologi tidak menunjukkan itu dimanfaatkan pada zaman klasik. Hal itu berdasar dengan tidak ditemukannya bukti tatanan atau susunan berbahan batu atau bata. Kami juga belum tahu kapan sendang tersebut mulai dimanfaatkan masyarakat,” jelas Hadi.

Baca juga: KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA sampai Sarjana

Dari temuan-temuan itu, dia menegaskan hingga kini belum bisa memastikan terowongan di Sendang Kuncen masuk dalam kategori struktur cagar budaya. Melainkan saluran alami. Tanah yang menutupi terowongan itu dimungkinkan adalah tanah uruk yang digunakan saat pengerjaan plengsengan.

Dalam penggalian itu, tim peneliti menggunakan dua unit ekskavator. Tim juga membutuhkan waktu sekitar empat hari untuk menyelesaikan ekskavasi itu.

“Tapi yang jelas dalam ekskavasi ini kami menemukan saluran lama di Sendang Kuncen itu,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya