SOLOPOS.COM - Marilyn Lie (kedua dari kiri) dari Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru dar Kota Medan, Sumatra Utara dengan inovasi pendidikan bagi anak tunanetra dan tunaganda menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga, di Semarang, Sabtu (21/12/2019). (Antara-Nur Istibsaroh)

Solopos.com, SEMARANG — Tujuh inovator dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, Sabtu (21/12/2019), diganjar penghargaan pada peringatan Hari Ibu yang selama dua hari, Sabtu-Minggu (21-22/12/2019), dipusatkan di Kawasan Kota Lama Semarang.

Penghargaan untuk ketujuh inovator tersebut diserahkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayo, didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti, di Semarang, Sabtu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketujuh inovator tersebut telah melewati sejumlah penilaian salah satunya lolos dalam The Best 17 Penghargaan Inovasi Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kemudian dikerucutkan kembali hanya menjadi tujuh yang dilakukan oleh tim penilai.

Tim penilai bersifat independen, melakukan verifikasi, dan kunjungan lokasi (site visit) atas semua inovator yang memperoleh penghargaan “The Best 17” pada tanggal 18 November sampai dengan 8 Desember 2019.

Setiap inovator yang didatangi tim penilai wajib memenuhi persyaratan hadir secara fisik di lokasi, mempresentasikan inovasi sesuai dengan proposal yang diajukan, dan menjawab pertanyaan tim penilai. Selain itu, setiap inovator diminta memberikan data-data pendukung inovasi berupa dokumen lembaga, laporan kegiatan inovasi, dokumen dan data sebelum inovasi, serta dokumen dan data sesudah inovasi.

Setelah tim penilai melakukan penilaian terhadap semua inovator The Best 17 terpilihlah The Best 7 Penghargaan Inovasi Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Ketujuh inovator tersebut, pertama adalah Kota Medan, Sumatra Utara dengan inovasinya di bidang pendidikan bagi anak tunanetra dan tunaganda dengan inovator Marilyn Lie/Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru.

Kedua, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara dengan inovasi pemberdayaan buta aksara terhadap masyarakat khususnya perempuan dengan inovator Patimah dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cendana. Ketiga, Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung dengan inovasi Program Pedake atau Penyuluhan dan Keterampilan dalam membangun karakter korban kekerasan pada perempuan dan anak dengan inovator Nurmala Dewi Hernawati dari Yayasan Nurmala Dewi Lestari.

Keempat adalah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan inovasi rumah kreatif dan pintar, pembinaan dan pendampingan masyarakat, fokus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan anak bermasalah dengan inovator Muhammad Aripin dari Yayasan Rumah Kreatif dan Pintar. Kelima, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah dengan inovasi Tatuliti atau Tabungan Tulang dan Kulit Ikan serta pelatihan pengolahan hasil perikanan berbasis zero waste concept atau tanpa limbah dengan inovator Aqiedah Wahyuni dari Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) MEFS Foods Snacks.

Keenam, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara dengan inovasi pemberdayaan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) perempuan dan anak dengan inovator Elisabeth Ruru dari Layanan Kesejahteraan Sosial (LKS) My Hope. Ketujuh, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat dengan inovasi ekowisata berbasis masyarakat, fokus pemberdayaan perempuan dengan inovator Anna R. Septiana dari Yayasan Maniambyan Raja Ampat (Mara).

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya