SOLOPOS.COM - Ketua Inovator 4.0 Budiman Sudjatmiko (berbaju putih) membuka Village Investment Forum 2019 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/12/2019). (Antara-Sumarwoto)

Solopos.com, PURWOKERTO — Anggota DPR Budiman Sudjatmiko selaku ketua Inovator 4.0, Kamis (26/12/2019), membuka Village Investment Forum 2019 di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Budiman Sudjatmiko dalam kesempatan itu menegaskan desa kini bukan lagi menjadi objek pembangunan. Setelah adanya Undang-Undang Desa, katanya, diamanatkan undang-undang tersebut bahwa desa menjadi subjek pembangunan.

Promosi Kirana Plus, Asuransi Proteksi Jiwa Inovasi Layanan Terbaru BRI dan BRI Life

“Oleh karena menjadi subjek pembangunan, desa pun harus seperti subjek pembangunan yang lain seperti negara, BUMN, BUMD, maupun perusahaan swasta, desa juga mempunyai badan usaha milik desa [BUM-Des] atau badan usaha milik desa bersama yang dibangun antardesa,” katanya.

Dengan adanya forum investasi dan sinergi, kata dia, desa diharapkan bukan sekadar menjadi tempat orang menanam modal tetapi komunitas desa itu sendiri juga bisa menjadi investor, baik di desanya maupun desa atau wilayah lain.

Dalam hal ini, kata dia, forum tersebut mempertemukan para pelaku-pelaku ekonomi desa dan antardesa maupun desa dengan kota namun dengan porsi yang lebih sejajar. “Dengan demikian, ini sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Pak Joko Widodo [Presiden Joko Widodo] bahwa investasi, bahwa investasi segala macam juga harus melibatkan orang desa, pengusaha desa lokal, maupun badan usaha milik desa menjadi pelakunya. Nah, ini semacam forum yang mempertemukan antardesa, antara institusi-institusi desa yang terlibat dalam ekonomi,” katanya.

Disinggung mengenai rencana pembentukan holding BUM-Des, Budiman mengatakan hal itu harus sebuah upaya dari bawah karena badan usaha milik desa adalah karya orang-orang desa dengan adanya Undang-Undang Desa, sehingga pengembangan BUMDes, antar-BUMDes, dan holding harus sebuah kesepakatan yang diambil dari bawah (bottom up).

Menurut dia, bisa saja pemerintah yang menuntun pembentukan holding BUMDes tetapi yang menjadi subjeknya adalah desa dengan badan usaha milik desa. “Saya kira di beberapa tempat sudah ada BUM-Des Bersama, ada badan usaha milik antardesa, itu sebenarnya bentuk holding, hanya mungkin masih lokal, level antardesa saja atau antarkecamatan saja, tidak masalah. Itu sudah terjadi meskipun keanggotaannya atau kepesertaannya hanya lima BUMDes, 10 BUM-Des, itu saya kira suatu proses yang alami, perkembangan dari bawah,” katanya.

Budiman mengatakan sebagai ketua Inovator 4.0, dirinya mengajak ratusan pegiat yang seluruhnya orang Indonesia untuk memberikan pendampingan atau pelatihan melalui kerja sama secara profesional untuk menjadikan BUM-Des sebagai gerakan kewirausahaan sosial berbasis teknologi.

Menurut dia, hal itu disebabkan di era Revolusi Industri 4.0, Amerika Serikat mempunyai prinsip inovasi teknologi berbasis swasta atau perusahaan. “Kalau China inovasi teknologi berbasis negara. Nah, Indonesia harus bisa mengimbangi, inovasi teknologi berbasis komunitas,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya