SOLOPOS.COM - Warga mendatangi Pos Amal Urip Bareng di RT 002/RW 005, Mlese, Ceper, Klaten, Selasa (28/2/2020). Bantuan yang didominasi sembako itu dapat diambil warga yang membutuhkan secara pokwe alias njupuk dewe. (Espos/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Sekelompok warga di Mlese, Klaten, menggagas konsep gotong royong melalui ambil sembako dengan cara njupuk dewe alias pokwe. Konsep itu memberikan kesempatan warga yang membutuhkan agar mengambil kebutuhan secukupnya. Berikut ini ulasannya.

Selasa (28/4) pagi, Lukas Triyanta bergegas keluar rumahnya. Lukas Triyanta keluar rumah dengan membawa paket sembako, di antaranya telur, mi, serai, minuman susu kemasan, camilan anak-anak.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Paket sembako itu langsung ditaruh di atas meja di Pos Amal Urip Bareng di RT 002/RW 005, Mlese, Ceper, Klaten. Begitu menaruh paket sembako, Lukas Triyanta melanjutkan aktivitas lainnya, yakni menjalankan tugas sebagai seorang kepala sekolah di SD Kanisius Mlese, Ceper.

Paket sembako itu sengaja diletakkan di Pos Amal Urip Bareng. Setiap warga yang melintas dipersilakan mengambil barang sesuai kebutuhannya. Di pos ini, warga bisa ambil bantuan sembako dengan cara njupuk dewe alias pokwe. Bantuan tersebut berasal dari warga dan diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan.

Tak berselang lama,warga yang tinggal di dekat Pos Amal Urip Bareng itu mulai berdatangan. Di antara mereka ada yang mengambil serai untuk mendukung kekebalan tubuh di tengah pandemi Covid-19. Ada pula yang mengambil mi atau pun kebutuhan lainnya.

Distribusi bantuan berupa paket sembako dan barang lainnya yang dibutuhkan warga di tengah pandemi Covid-19 itu sudah berlangsung di Mlese sejak pekan lalu.

Program Sejuta Rumah Capai 200.176 Unit Properti

Semangat Gotong Royong

Selain bertujuan membantu orang yang membutuhkan, ambil sembako dengan cara pokwe itu bertujuan mengajak seluruh warga meningkatkan kepedulian dan semangat gotong royong. Di tengah pandemi Covid-19 dibutuhkan semangat memberi.

“Kegiatan ini berangkat dari munculnya virus corona. Banyak orang yang membutuhkan, seperti sembako dan lainnya. Melalui kegiatan ini, kami juga ingin mengedukasi masyarakat agarsemangat memberi jangan sampai luntur. Apa pun, memberi lebih baik daripada menerima.Kegiatan ini dimulai 20 April 2020. Penggagasnya saya dan teman-teman dari kelompok nguripi urip[digawangi Lukas Triyanta, Patricius Hartono, Patrick Yuwono, dan Pria Eka Adi Putra],” kata Lukas Triyanta, saat ditemui Solopos.com, di desanya, Selasa.

Paket sembako dan barang kebutuhan lainnya itu merupakan sumbangan dari alumni SD Kanisius Mlese dan elemen masyarakat di desa setempat. Di Mlese terdapat tiga Pos Amal Urip Bareng, yakni di RT 001 dan RT 002/RW 004, RT 002/RW 005, RT 001/RW 007.

“Di setiap RT/RW itu ada 40 kepala keluarga (KK) hingga 60 KK. Di hari pertama bagi-bagi kemarin, kami memberikan telur, bawang merah, sayur-mayur, masker, dan lainnya. Begitu bantuan ditaruh di Pos Amal Urip Bareng biasanya langsung habis dalam tempo setengah hingga satu jam. Awalnya sempat ada bayangan warga akan kemruyuk. Tapi, lama-lama warga yang membutuhkan dapat tertib dengan mengambil barang sesuai kebutuhannya [tak perlu kemruyuk],” katanya.

Salah seorang warga di Mlese, Nana, 34. Barang yang diletakkan di Pos Amal Urip Bareng benar-benar diambil warga yang membutuhkan. Sering kali, Nana juga mengamati tingkah laku para tetanggannya yang mengambil sembako yang dipajang di Pos amal Urip Bareng di depan rumahnya. Pada awal dibukanya pos tersebut, Nana sempat menegur warga lain yang terus-terusan mengambil sembako tanpa memperhatikan kebutuhan warga lainnya.

DIJUAL CEPAT: Kamera Nikon Coolpix 16 MP

Menjangkau Seluruh Masyarakat

Meski merasa pernah digrenengi beberapa tetangganya, Nana tetap memantau pos tersebut agar bantuan yang tersedia dapat tepat sasaran.

“Di Mlese sini ada warga yang dirumahkan dari pekerjaannya di tengah pandemi Covid-19. Istilahnya banyak yang mengganggur juga. Pantauan saya, banyak yang antusias dengan bantuan ini. Warga sudah banyak yang sadar ambil barang secukupnya. Soalnya semua memang membutuhkan,” katanya.

Hal senada dijelaskan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Mlese, Dani Purnama. Ambil sembako di Pos Amal Urip Bareng dengan cara pokwe patut diapresiasi. Terlebih bantuan itu dapat menjangkau seluruh warga yang benar-benar membutuhkan.

“Ini kegiatan yang bagus di tengah pandemi Covid-19. Sangat membantu bagi warga. Selain mengambil sesuai kebutuhan, warga juga memberikan bantuan apa pun yang dimiliki. Misalnya, barang rumah tangga yang sudah tak terpakai, bisa ditaruh di sini,” katanya.

Mei, Puluhan Ribu E-KTP Warga Solo Rampung Dicetak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya