SOLOPOS.COM - Warga bersama anggota BPBD Kabupaten Karanganyar dan sukarelawan bekerja bakti membersihkan material longsor di Desa Beruk, Kecamatan Jatiyoso pada Kamis (15/4/2021). (Istimewa/Dokumentasi BPBD Kabupaten Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karanganyar mulai melakukan mitigasi bencana seiring dengan perkiraan meningkatnya curah hujan hingga akhir tahun. BPBD juga memetakan wilayah-wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi seperti longsor dan banjir.

Dari hasil pemetaan itu, didapati hampir semua dari total 17 kecamatan di Karanganyar memiliki wilayah rawan bencana. Hanya 1 kecamatan yang tak punya kawasan rawan bencana, yakni Jaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara Karanganyar menjadi kecamatan yang paling banyak memiliki wilayah rawan bencana. Jumlahnya mencapai 13 titik rawan bencana. Diikuti matesi (12 lokasi) dan Jenawi (11 lokasi).

Baca Juga: Karanganyar Dapat 7 Alat Deteksi Dini Bencana, 3 Sudah Terpasang

Berikut hasil pemetaan potensi bencana alam di Kabupaten Karanganyar Mulai 2018-2021

  1. Karanganyar : 10 titik (tanah longsor); 2 titik (tanah retak); 1 titik (banjir dan tanah longsor)
  2. Colomadu : 1 titik (banjir dan tanah longsor)
  3. Gondangrejo : 2 titik (tanah longsor)
  4. Jaten : nihil
  5. Jatipuro : 4 titik (tanah longsor)
  6. Jatiyoso : 7 titik (tanah longsor)
  7. Jenawi : 9 titik (tanah longsor); 1 titik (tanah gerak); 1 titik (tanah pekarangan gerak)
  8. Jumantono : 2 titik (tanah longsor)
  9. Jumapolo : 6 titik (tanah longsor); 2 titik (jalan longsor)
  10. Karangpandan : 7 titik (tanah longsor)
  11. Kebakkramat : 1 titik (longsor)
  12. Kerjo : 6 titik (tanah longsor); 1 titik (jembatan longsor)
  13. Matesih : 8 titik (tanah longsor); 1 titik (tanah gerak); 1 titik (longsor); 1 titik (banjir dan tanah longsor); 1 titik (longsor banjir sungai)
  14. Mojogedang : 4 titik (tanah longsor)
  15. Ngargoyoso : 9 titik (tanah longsor)
  16. Tasikmadu : 1 titik (tanah longsor)
  17. Tawangmangu : 9 titik (tanah longsor); 1 titik (tanah amblas)

Baca Juga: BPBD Karanganyar Sebut Akhir Tahun Rawan Terjadi Bencana Ini

Sementara itu, sebagai bentuk antisipasi jangka panjang, BPBD Karanganyar telah meminta bantuan bibit pohon untuk ditanam di sebagian daerah rawan bencana tanah longsor.

Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko mengatakan permohonan bantuan tersebut disampaikan kepada Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) dan Perum Jasa Tirta (PJT) I.

“Kami meminta bantuan bibit pohon berupa bibit pohon buah kepada BPDASHL dan PJT I untuk kami tanam di sebagian daerah rawan longsor yang vegetasinya kurang baik,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/10/2021).

Baca Juga: Rawan Bencana, Sejumlah Wilayah Karanganyar Ini Belum Punya Sistem Peringatan Dini

Menurutnya, jumlah bibit yang dimohon kepada masing-masing instansi tersebut sebanyak 5.000 batang. “Masing-masing kami mintai 5.000 batang sehingga semuanya 10.000,” imbuhnya.

Hartoko berharap permohonan bantuan itu dapat dikabulkan. Selanjutnya, pihaknya akan melakukan penanaman di sebagian daerah rawan bencana tanah longsor bersama para sukarelawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya