SOLOPOS.COM - Siswa kelas VIII SMPN 1 Karanganyar mengikuti uji coba PTM, Senin (5/4/2021). (Solopos-Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Perlakuan berbeda diterapkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar terhadap sekolah yang ditemukan kasus Covid-19. Untuk jenjang SD, kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) akan disetop secara keseluruhan jika ditemukan kasus Covid-19 di sekolah tersebut.

Sementara di jenjang SMP tidak demikian. Pihak sekolah hanya diminta menyetop PTM di satu angkatan kelas yang ditemukan ada kasus Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Disdikbud Karanganyar, Nurini Retno Hartati, mengatakan skema sistem PTM baru ini telah disiapkan di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Bumi Intanpari. Skema ini sesuai arahan dari Bupati Karanganyar, Juliyatmono.

Baca Juga: Tak Setop PTM, Bupati Karanganyar: Siswa Lagi Senang-Senangnya Sekolah

“Jadi kalau ada satu kasus positif di SD, maka PTM satu sekolah itu dihentikan dulu. Diganti dengan daring,” kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Rabu (9/2/2022) sore.

Sedangkan di tingkat SMP, PTM tetap akan berjalan di angkatan kelas yang nihil kasus virus Corona. PTM hanya akan dihentikan sementara dan diganti pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi satu angkatan kelas dengan temuan kasus Covid-19. Penghentian PTM sementara pada satu angkatan kelas ini mempertimbangkan sejumlah kegiatan ekstrakurikuler yang telah berjalan di masing-masing sekolah.

“Untuk SMP, PTM akan dihentikan sementara, misal di kelas tujuh saja karena ada temuan kasus Corona. PTM dihentikan sambil menunggu hasil tracing dari Dinas Kesehatan,” kata dia.

Baca Juga: Disdik Karanganyar Perbolehkan SD Gelar PTM 100 Persen

Terkait berapa lama PTM dihentikan, Nurini mengatakan akan disesuaikan dengan hasil koordinasi Puskesmas dan Dinas Kesehatan. Hal ini berkaitan dengan tracing atas kasus temuan Covid-19. Sejauh ini, Nurini menyebut belum ditemukan kasus Covid-19 di lingkungan pendidikan Karanganyar. PTM di seluruh sekolah baik jenjang SD dan SMP tetap berjalan.

Program vaksinasi bagi siswa terus berjalan. Menurut data yang diterimanya, program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun hampir mencapai 100 persen. Sedangkan untuk jenjang SMP telah mencapai 100 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya