SOLOPOS.COM - Kru film Ki Ageng Donoloyo mengecek lokasi syuting di Desa Padarangin, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Film tentang tokoh Ki Ageng Donoloyo garapan sutradara lokal asal Purwantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Imam Santoso, menjadi pionir film panjang dan serius di Kota Sukses.

Film tersebut juga diharapakan mampu memicu pertumbuhan dunia perfilman di Wonogiri. Sutradara Film Ki Ageng Donoloyo, Imam Santoso, mengklaim belum ada film panjang yang lahir di Wonogiri dengan materi cerita rakyat lokal dan digarap secara profesional.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain itu, katanya, semua kru dan pemeran film merupakan orang-orang lokal. Total kru dan pemain yang terlibat dalam film ini lebih dari 100 orang. Latar tempat yang digunakan pun tidak jauh dari Hutan Donoloyo di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri yang menjadi inti dari film tersebut.

“Antusiasme masyarakat Wonogiri, khususnya warga Slogohimo dan sekitarnya luar biasa. Hal itu terlihat dari masyarakat yang ingin terlibat dalam film. Kemarin saja, saat kami membuka audisi casting film, yang mendaftar 60-an orang. Terdiri dari anak hingga dewasa,” kata Imam saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Kecamatan Purwantoro, Senin (13/6/2022) siang.

Imam menyebut dunia perfilman di Wonogiri belum tumbuh pesat. Hal itu dapat dimaklumi karena tidak mudah dan tidak murah membuat karya film. Selain itu, ujarnya, tidak bisa hanya bermodal uang, tetapi juga keterampilan dan keuletan.

Baca Juga : Libatkan 100 Orang, Sutradara Wonogiri Angkat Kisah Ki Ageng Donoloyo

Namun, menurutnya, kesulitan tersebut bisa ditangani apabila antarpelaku seni bisa saling bekerja sama. Ia mencontohkan, film Ki Ageng Donoloyo yang ia garap hanya menelan biaya Rp150 juta-Rp200.

Angka tersebut, katanya, sangat kecil untuk ukuran film panjang yang melibatkan banyak orang. Namun, dengan semangat kebersamaan dan koordinasi antarpelaku seni di Wonogiri, lanjutnya, film lokal ini bisa digarap secara serius.

film ki ageng donoloyo wonogiri
Proses syuting film Ki Ageng Donoyo di Slogohimo, Wonogiri. Film besutan sutradara lokal Imam Santoso tersebut melibatkan masyarakat Wonogiri sebagai kru dan pemeran. (Istimewa/Kun Prastowo)

Kearifan Lokal

“Selain itu, dukungan pemerintah daerah juga diperlukan. Sejauh ini pemerintah daerah merespons positif. Harapan kami nanti ada kerja sama antara sineas Wonogiri dengan Pemerintah Kabupaten Wonogiri. Sudah banyak pemerintah daerah di Indonesia bekerja sama dengan pelaku dunia film mengangkat kearifan lokal daerah,” ujar Imam yang juga produser film Ki Ageng Donoloyo itu.

Film Ki Ageng Donoloyo besutan Studio Cah Tukang Dolan (CDC) Wonogiri ini menjadi salah satu upaya mewadahi potensi para anak muda. Menurut dia banyak anak muda berbakat di Wonogiri potensial terjun di dunia film. Sayangnya, mereka belum punya wadah mengeluarkan potensi dan bakat.

Baca Juga : Kisah Pohon Jati Jadi Asale Desa Sukomangu Wonogiri

Dia menambahkan film Ki Ageng Donoloyo juga bertujuan mengangkat tempat-tempat lokal di Wonogiri baik yang berpotensi menjadi wisata baru maupun yang sudah menjadi destinasi wisata. Dalam film tersebut akan ditampilkan alam nan indah di Slogohimo sehingga secara tidak langsung mempromosikan tempat-tempat di Slogohimo dan sekitarnya.

Pimpinan Produksi sekaligus Asisten Sutradara, Kun Prastowo, menuturkan film ini merupakan upaya nglumpukke balung pisah atau mengumpulkan seniman dan warga masyarakat Wonogiri untuk terlibat dalam kerja kreatif. Oleh karena itu, film ini hanya melibatkan orang lokal Wonogiri.

“Selain untuk memunculkan potensi lokal, sekaligus mengumpulkan pelaku seni dan masyarakat umum untuk bergabung dalam proyek ini. Orang yang terlibat dalam film ini mulai dari pelaku seni seperti reog, kethoprak, penulis, sampai anak-anak, guru, bahkan ibu rumah tangga,” jelasnya.

Film ini diambil dari cerita rakyat Ki Ageng Donoloyo yang telah dibukukan oleh sastrawan lokal Parpal Purwanto dan Kun Prastowo. Sebelum proses syuting, tim telah melakukan riset melalui wawancara dan jurnal-jurnal penelitian.

Film Ki Ageng Donoloyo akan rampung pada Juli dan bisa dinikmati pada Agustus 2022. Film ini akan diputar di desa-desa di Wonogiri, layaknya layar tancap pada zaman dahulu. Film Ki Ageng Donoloyo akan memunculkan kembali tradisi layar tancap sehingga masyarakat bisa bernostalgia dan mendapatkan pesan-pesan baik dari film tersebut.

Baca Juga : Rumah Tiban Raden Mas Said Wonogiri Bertuah? Ramai saat Musim Pemilihan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya