SOLOPOS.COM - Baju seragam Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa. (Solopos.com-Kurniawan)

Solopos.com, SOLO -- Calon Wali Kota dan Calon Wakil Wali Kota (cawali-cawawali) Solo dari PDIP, Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa, mengenakan baju seragam saat menyerahkan sapi kurban ke DPC PDIP Solo, Kamis (30/7/2020) siang.

Itu merupakan kali pertama pasangan Gibran dan Teguh mengenakan baju sarimbit atau seragam berupa kemeja lengan pendek bergambar gapura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang terletak di sebelah timur Pasar Klewer.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ditanya wartawan ihwal baju seragam itu, Teguh mengatakan kemeja itu merupakan kreasi anak-anak muda pengusaha distro di Jl. Sam Ratulangi Manahan Solo.

"Ini lah karya kreatif anak-anak muda Solo. Anak-anak milenial Solo yang memberikan sumbangan ide mereka kepada kami. Gambar yang ada menunjukkan ikon khas kota kita tercinta," ujar Teguh Prakosa, Kamis.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam baju seragam tersebut, gambar gapura yang menjadi ikon Solo itu berlatar belakang langit berwarna biru. Di belakang gapura itu ada juga gambar bangunan Pasar Klewer Solo, salah satu pusat perdagangan sandang di Solo.

Dear Gibran-Teguh, Ini Usulan Nama Duet untuk Pilkada Solo dari Netizen Gituh…

Di bawah gambar gapura itu terdapat gambar Gibran dan Teguh yang sedang naik banteng warna hitam. Gambar beberapa becak di bawah gapura dalam baju seragam semakin menambah kesan khas kawasan perdagangan itu.

Pada kesempatan itu, Gibran dan Teguh juga kompak mengenakan celana hitam, peci hitam, serta sepatu warna hitam.

Teguh mengatakan pihaknya sangat terbuka terhadap berbagai gagasan dan ide kreatif masyarakat Solo, baik dalam desain seragam Gibran-Teguh maupun singkatan nama.

Ajang Adu Kreativitas

Terkait seragam menurut dia harus bisa mencerminkan karakter calon, identitas kota dan visi membangun Solo ke depan. Sedangkan untuk singkatan nama Gibran dan Teguh sudah ada beberapa yang diusulkan, tapi memang belum ditentukan yang mana.

Pada kesempatan tersebut, Gibran mengaku sangat senang sekali ada ide desain baju seragam dari anak muda Solo seperti yang dikenakannya.

"Kalau dilihat desain dan motif gambar baju ini kan menunjukkan anak-anak muda Solo tidak kalah dengan anak-anak muda dari Bandung atau Bali. Pilkada jangan hanya dilihat sebagai kontestasi politik. Tapi juga ajang adu kreativitas anak-anak muda kita," timpal Gibran.

Pilkada Solo, Refly Harun Prediksi Gibran-Teguh Calon Tunggal, Ini Analisisnya

Sebelumnya diberitakan, Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa atau Gibran-Teguh belum kompak soal pakaian seragam meski telah mendapat rekomendasi dari DPP PDIP untuk maju Pilkada Solo.

Gibran dan Teguh masih belum mengenakan baju seragam ketika tampil di depan publik, seperti terlihat pada Jumat (24/7/2020). Ketika itu Gibran dan Teguh mengikuti Salat Jumat di Masjid Attaubah di Kompleks DPRD Solo.

Baik Gibran maupun Teguh sama-sama mengenakan baju koko yang identik dengan busana kaum muslim. Tapi warna baju koko Gibran dan Teguh masih berbeda.

Viral Pernyataan Gibran 2018 Enggan Masuk Politik: Bukan Bidangnya

Gibran terlihat menonjol dengan baju koko lengan panjang warna putih yang dipadukan celana jins hitam. Sedangkan Teguh memakai baju dan celana kain warna krem. Baju koko yang Gibran dan Teguh kenakan adalah koleksi masing-masing.

Teguh sepakat kelak dirinya dengan Gibran tidak boleh asal dalam memakai baju seragam. Harus ada nilai-nilai budaya atau cerminan diri dari baju seragam tersebut.

“Seperti dulu baju batik godhong kates atau kemeja kotak-kotak,” ungkap Teguh saat itu.

Intip Harta Kekayaan Teguh Prakosa, Pendamping Gibran di Pilkada Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya