SOLOPOS.COM - Suasana bagian dalam Pasar Jongke, Laweyan, Solo, Jumat (1/7/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO–Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan memastikan kios-kios yang ada di Pasar Jongke seusai revitalisasi bisa tampak dari luar bangunan pasar.

Saat ini pada sisi depan pasar, ada sederetan kios yang mengakibatkan kios di dalam pasar tidak tampak. Rencananya Pemkot menggabungkan Pasar Jongke dan Kabangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Bidang Sarana Distribusi Perdagangan Dinas Perdagangan Solo, Joko Sartono menjelaskan kios Pasar Kabangan dan Jongke nanti kelihatan dari jalan.

“Di sini nanti semua kios dapat muka. Jadi semua kelihatan, semua orang lewat bisa melihat kios Pasar Jongke dan Pasar Kabangan semuanya nanti kena muka,” jelas dia.

Joko menambahkan desain bangunan Pasar Jongke tak banyak berubah dari sebelumnya.

Baca Juga: Akan Digabung dengan Pasar Kabangan, Begini Kondisi Pasar Jongke Solo

Ada selasar di tengah bangunan pasar. Namun meski dipisah oleh selasar, bangunan masih berada di bawah atap yang sama. 

“Nanti secara fasad gedung itu satu, tapi nanti ada selasar di tengah yang memisahkan antara kelompok Kabangan dan Jongke sendiri,” tuturnya.

Bangunan Pasar Jongke rencananya dilengkapi dengan jalan yang mengelilinginnya. Mirip dengan Pasar Legi Solo. Lebar selasar atau jalan tengah pasar 8 meter.

Sementara jalan di belakang pasar selebar 8 meter. Jalan sisi barat pasar selebar 6 meter dan pada bagian tertentu menurut Joko mencapai 12 meter.

Sedangkan halaman pasar hingga tepi jalan raya selebar 20 meter dilengkapi dengan halte bus.

Baca Juga: Pedagang Tak Tahu Pasar Jongke-Kabangan Digabung, Ini Kata Disdag Solo

Adanya jalan yang mengelilingi sisi pasar dimaksudkan agar mobil Pemadam Kebakaran bisa melintas apabila terjadi bencana di Pasar Jongke.

“Bahkan yang belakang itu sebagian mencapai 12 meter karena ini memang mobil Damkar harus bisa lewat sini syarat utamanya kan itu sementara halaman kurang lebih 20 meter,” imbuhnya.

Sebelumnya, salah satu pedagang sepeda bekas di Pasar Jongke, Mawardi, 69, mengatakan pernah mendengar rencana revitalisasi pasar sejak sekitar 2010/2011. Ia berharap kios sepedanya bisa tampak dari luar.

“Ya semoga bisa dibangun yang bagus. Kios sepeda bekas tidak terlihat dari luar sekarang. Kalau disediakan tempat menghadap ke jalan, para pedagang bisa buka bengkel,” katanya Maret 2022 lalu.

Rencana revitalisasi Pasar Jongke sudah muncul sejak 2010 lalu dengan rencana realisasi ditargetkan pada 2011.

Baca Juga: Begini Konsep Revitalisasi Pasar Jongke Pajang Ala Wali Kota Solo

Namun, rencana itu tak terealisasi. Pada awal 2011, Pemkot memastikan revitalisasi Pasar Jongke baru diajukan anggarannya dengan harapan teralisasi pada 2012.

Hal itu juga tak kunjung terealisasi juga. Pemkot akhirnya berupaya mencari sumber dana lain dengan menawarkan kepada investor.

Pada 2013, ada sejumlah investor yang mengajukan diri untuk melaksanakan proyek revitalisasi Pasar Jongke, Solo. Namun, tidak tercapai kesepakatan terkait pengelolaan pasar itu usai revitalisasi sehingga pembangunan batal.

Rencana terus bergulir. Pada 2018, Pemkot kembali menawarkan proyek revitalisasi Pasar Jongke kepada investor namun juga tidak membuahkan hasil.

Pemkot harus mengalihkan perhatian ke Pasar Legi yang terbakar pada akhir tahun itu dan baru kembali ke rencana pembangunan Pasar Jongke setelah Pasar Legi selesai dibangun ulang pada awal 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya