SOLOPOS.COM - Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, meresmikan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Gapoktan Sri Makmur Desa Sapen, Mojolaban, Rabu (5/1/2022). (sukoharjokab.go.id)

Solopos.com, SUKOHARJO – Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Rabu (5/1/2022), meresmikan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) Gapoktan Sri Makmur Desa Sapen, Kecamatan Mojolaban. Pembangunan LPM tersebut untuk mewujudkan kemandirian pangan dan kecukupan pangan bagi anggota serta untuk meningkatkan modal kelompok melalui pengembangan usaha ekonomi produktif.

Pada kesempatan itu, Etik berharap keberadaan LPM dapat menjaga kontinuitas dan akses pangan bagi masyarakat. “Selain itu, juga sebagai antisipasi terjadinya kerawanan pangan akibat gangguan produksi, bencana alam dan nonalam, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” terangnya seperti dikutip dari laman sukoharjokab.go.id, Jumat (7/1/2021).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Bupati juga mengatakan LPM merupakan lembaga cadangan pangan yang berada di daerah pedesaan, berperan dalam mengatasi kerawanan pangan masyarakat, dengan memfasilitasi pembangunan fisik lumbung, pengisian cadangan pangan dan penguatan kelembagaan kelompok.

Baca juga: Urus SIM dan Pajak Kendaraan di Sukoharjo Wajib Sudah Vaksin Covid-19

Dia menambahkan berbagai intervensi kebijakan pun dilakukan untuk menjaga kondisi ketahanan pangan agar tetap stabil. “Nah, dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan di daerah, perlu adanya penyediaan cadangan pangan masyarakat yang merupakan bagian dari sub sistem cadangan pangan nasional,” ujarnya.

Sesuai amanah UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, lanjut Bupati, masyarakat mempunyai hak dan kesempatan seluas-luasnya dalam upaya mewujudkan cadangan pangan masyarakat. Untuk itu, pemerintah hadir dengan memberikan fasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat, di antaranya berupa bantuan pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK), pendampingan dan pembinaan.

Membawa Kesejahteraan untuk Masyarakat

Lebih lanjut, Etik berpesan agar lumbung pangan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mengatasi kerawanan pangan masyarakat dan mampu membawa keberkahan serta kesejahteraan bagi masyarakat. Pasalnya, ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik, dan terjangkau.

Baca juga: Bakul Sukoharjo Sambat Penjualan Anjlok Gegara Minyak Goreng Mahal

Bupati juga berharap Gapoktan Sri Makmur semakin maju dan berkembang menjadi kelembagaan ekonomi petani untuk mendorong kemandirian petani menuju petani yang maju, mandiri da modern.

“Saya harap ke depan nanti semua desa di Kabupaten Sukoharjo punya kelembagaan lumbung pangan sebagai bukti bahwa Sukoharjo siap menyukseskan swasembada pangan menuju Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia di Tahun 2045,” tambahnya.

Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Endang Tien Maryuni, menyampaikan pembangunan LPM Gapoktan Sri Makmur Desa Sapen dibiayai dari Dana Alokasi Khusus fisik penugasan Bidang Pertanian tahun 2021 sebesar Rp500 juta.

Baca juga: Kontraktor Proyek Gedung Budi Sasono Sukoharjo Diputus Kontrak

Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan Lumbung Pangan, pembangunan Rice Mill Unit (RMU). Sedangkan untuk fasilitas pengisiannya berasal dari dana APBD Kabupaten Sukoharjo Rp120 juta yang digunakan untuk pengadaan sebanyak 20 ton gabah kering giling (GKP).

Diberitakan sebelumnya, Dinas Pangan Sukoharjo memetakan sepanjang 2021 masih ada 20 desa kategori rawan pangan yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten bersemboyan Makmur itu. Ada beberapa indikator desa rawan pangan seperti minimnya lahan pertanian yang berimplikasi pada kurangnya ketersediaan bahan pangan. Selain itu, akses infrastruktur, daya beli masyarakat, varian komoditas kebutuhan pokok hingga tenaga kesehatan.

Tak hanya itu, minimnya tenaga kesehatan (nakes) dan ketersediaan air minum yang layak dikonsumsi juga menjadi salah satu indikator desa rawan pangan. “Misalnya wilayah perkotaan yang minim sumber air minum yang layak dikonsumsi termasuk desa rawan pangan. Jadi banyak indikator, tak hanya ketersediaan bahan pangan,” ujar Endang Tien Maryuni, Selasa (4/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya