Desa di Wonogiri Harus Tertib Salurkan BLT

Solopos.com, WONOGIRI—Seluruh desa di Kabupaten Wonogiri diyakini akan tertib menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari dana desa 2022 alokasi Maret-Desember.

Realisasi penyaluran BLT Januari-Februari lalu menjadi indikator. Seluruh desa menyalurkan BLT jatah dua bulan tersebut secara rapel sebelum batas akhir penyaluran, yakni 18 Februari, terlampaui.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Zyqma Idatya Fitha, kepada Solopos.com, Selasa (8/3/2022), menginformasikan seluruh desa di Kabupaten Wonogiri sebanyak 251 desa sudah menyalurkan BLT Januari-Februari sebelum batas waktu penyaluran terlewati. Sesuai petunjuk penggunaan dana desa yang dialokasikan untuk BLT 2022, batas waktu penyaluran BLT Januari-Februari maksimal pada 18 Februari lalu.

Baca Juga: Naik 100 Persen, Alokasi BLT Wonogiri 2022 Capai Rp85,424 Miliar

Dia menyebut mestinya saat ini sudah banyak desa yang sudah menyalurkan BLT Maret. Sebab, saat ini sudah mendekati batas waktu penyaluran BLT Maret. Sesuai petunjuk, BLT Maret harus disalurkan paling lambat 10 Maret. Setelah itu pemerintah desa wajib menyampaikan laporan realisasi penyaluran melalui aplikasi yang disediakan maksimal 13 Maret.

“Petunjuk [yang mengatur batas waktu penyaluran] berlaku untuk penyaluran BLT hingga Desember. Pemerintah desa sudah memahami hal itu. Selain itu desa juga selalu diingatkan agar menyalurkan BLT sesuai petunjuk,” kata perempuan yang akrab disapa Fitha itu saat dihubungi.

Dia mencatat, jumlah penerima BLT Januari-Februari sebanyak 23.746 KPM. Saat penyaluran mereka menerima Rp600.000/KPM lantaran penyalurannya dirapel.

Baca Juga: Dana Desa Non-BLT Tahap I di Wonogiri Rp52,5 Miliar Cair

Alokasi BLT Rp300.000/KPM/bulan. BLT Januari-Februari yang sudah tersalur senilai Rp14,247 miliar. Dipastikan hingga penyaluran BLT Desember jumlah KPM tidak akan berubah. Sesuai ketentuan, jumlah KPM tidak boleh berkurang. Jumlah KPM BLT Januari menjadi patokan.

Jika dalam perjalanan ada KPM yang tak memenuhi syarat lagi sebagai penerima, seperti meninggal dunia atau menjadi KPM bantuan sosial (bansos) lain dari pemerintah, KPM bersangkutan harus diganti. Penggantian atau perubahan data KPM dituangkan dalam peraturan kepala desa (perkades).

“Sudah ada desa yang mengganti KPM atau belum, kami belum mendapat laporan,” ulas Fitha.

Baca Juga: Tangis Bahagia Lansia Wonogiri setelah Menerima BLT Dana Desa

Hindari Asumsi Miring

Salah satu desa yang sudah menyalurkan BLT Maret, yakni Desa Nambangan, Kecamatan Selogiri. Kepala Desa (Kades) Nambangan, Suparno, saat ditemui di kantornya, Selasa, mengatakan Pemerintah Desanya akan selalu berusaha menyalurkan BLT sebelum batas waktu penyaluran terlewati.

Selain sebagai bentuk ketaatan terhadap ketentuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab), tertib dalam menyaluran BLT juga untuk meminimalisasi asumsi miring para KPM. Menurut Suparno, biasanya KPM niteni penyaluran bansos. Bukan tidak mungkin KPM BLT juga demikian. Jika BLT tak kunjung disalurkan KPM kemungkinan besar akan bertanya-tanya kemudian berasumsi macam-macam.

“Jumlah penerima BLT di Nambangan ada 97 KPM. Hingga Maret ini belum ada KPM yang diganti. Kalau pun nanti ada KPM yang harus diganti, kami sudah punya daftar KPM cadangan,” ucap Suparno.

Baca Juga: Desa di Wonogiri Siapkan KPM BLT Cadangan

Sementara itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Sendang, Agung Susanto, menyatakan pihaknya sudah menyalurkan BLT Maret pada Senin (7/3/2022) kepada 86 KPM. Ada satu KPM yang diganti karena meninggal dunia. Sebelum diganti Pemdes Sendang memverifikasi data KPM cadangan terlebih dahulu dengan berkoordinasi dengan pengurus rukun tetangga (RT). Hal itu untuk memastikan calon KPM pengganti benar-benar memenuhi kriteria.