SOLOPOS.COM - Ilustrasi kolam renang (freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo meminta seluruh desa tidak nekat membuka wisata tirta atau air untuk umum. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona di Kabupaten Sukoharjo yang trennya terus meningkat.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo Siti Laela mengatakan masih menemukan sejumlah kawasan wisata air milik desa ataupun dikelola karang taruna yang nekat dibuka untuk umum.

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

Seperti diketahui, belum lama ini ditemukan kasus dua kakak beradik asal Desa/Kecamatan Weru meregang nyawa di kawasan wisata air terjun atau Curug Pleret di Desa Jatingarang, Kecamatan Weru, Selasa (25/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

28 Warga Ngawen Klaten Ikuti Tes Swab Massal, Ini Sebabnya

Kedua bocah laki-laki berumur sembilan tahun dan enam tahun tenggelam di kolam dengan kedalaman lebih dari tiga meter. Atas kejadian ini, Siti Laela mengaku prihatin masih adanya pengelola yang tak mematuhi aturan Pemkab.

"Kami sudah berulang kali membuat surat edaran ke desa-desa dimana kawasan wisata tirta belum boleh dibuka karena kondisi Covid-19. Tapi masih ada yang nekat buka bahkan memakan korban jiwa," kata dia ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (8/9/2020).

Menurutnya seluruh tempat wisata tirta yang dikelola Pemkab seperti Batu Seribu telah ditutup sejak Pandemi Covid-19 pada Maret lalu.

Menutup untuk Umum

Begitu pula dengan tempat wisata tirta milik swasta dan terdata di Pemkab Sukoharjo mematuhi aturan dengan menutup untuk umum wisata tersebut.

Tempat wisata air ini di antaranya Royal Water Adventure Telukan, Kecamatan Grogol; Pandawa Waterboom Solo Baru, Grogol; Taman Kidoland Plesan, Nguter; Tirta Wening Mulur, Bendosari dan Kolam Renang Tirta Mas Gentan, Baki.

Ciri-Ciri Mayat Wanita Mengapung di Bengawan Solo Sragen: Tinggi 168 Cm dan Rambut Lurus

Namun beberapa tempat wisata air yang dikelola pemerintah desa atau karang taruna setempat masih nekat buka. Hal ini pun sangat disayangkan.

"Kami berharap desa bisa mematuhi aturan pemerintah tentang status KLB Corona dimana untuk wisata air masih ditutup," katanya.

Penutupan kawasan wisata air/tirta selain mengacu pada Surat Keputusan (SK) Bupati tentang penetapan status KLB Corona, juga merujuk instruksi Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Blak-Blakan, Dedy Endriyatno Ungkap Alasan Tak Maju Pilkada Sragen 2020

Dalam instruksinya Gubernur meminta kawasan wisata tirta atau air dilarang beroperasi guna memutus penyebaran virus Corona. Pemerintah baru memberikan kelonggaran operasional tempat wisata alam atau dibawah sinar matahari yang dibuka untuk umum.

"Tempat wisata alam atau tidak di ruang ber-AC sudah diperbolehkan dibuka kembali untuk umum. Yang terpenting tempat wisata kena sinar matahari langsung atau terbuka," katanya.

Penetapan Status KLB Corona

Sebelumnya tempat wisata di Kabupaten Sukoharjo seluruhnya ditutup karena Corona. Penutupan tempat wisata diberlakukan Pemkab Sukoharjo sejak penetapan status KLB Corona pada akhir Maret lalu.

Namun kini di era adaptasi kebiasaan baru, Pemkab Sukoharjo memberikan kelonggaran operasional tempat wisata terbuka. Kecuali kawasan wisata tirta atau air masih ditutup sampai saat ini. Hal ini dikarenakan lebih rawan terhadap penyebaran virus Corona.

Dia tak memungkiri pembukaan objek wisata berdampak positif bagi daerah. Yang terpenting, dia mengingatkan pengelola tentunya memberlakukan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Pemeriksaan Kesehatan Cakada 8 Daerah di RSDM Solo

Seperti pengunjung wajib bermasker, pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap pengunjung, tidak berkerumun, penyediaan sarana prasarana tempat cuci tangan dan penyemprotan disinfektan secara rutin minimal sepekan sekali.

"Sekarang ini tempat wisata mulai ramai dikunjungi warga. Yang terpenting tetap menerapkan protokol kesehatan, kecuali wisata air belum boleh dibuka dulu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya