SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang. (Freepik)

Solopos.com, SRAGEN — Kaburnya DH, 26, ibu muda sekaligus bos arisan investasi Aleghoz yang diduga membawa kabur uang Rp4 miliar membuat bingung kalangan investor.

Etik Purwanti, 32, warga Mojomulyo, RT 002/RW 010, Sragen Kulon, Sragen, mengaku telah mengeluarkan uang Rp163 juta. Uang sebanyak itu ia pakai untuk mengikuti 10 arisan sekaligus. Masing-masing arisan, ia mengambil lima slot sehingga total ia memiliki 50 slot.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Masa Depan Suram ketika Bumi Makin Panas

Adapun setoran tiap slot-nya berbeda-beda mulai dari Rp3,7 juta, Rp5 juta hingga Rp10 juta. Namun, selama satu bulan itu mengikuti arisan sejak Juni lalu, Etik belum pernah mendapat giliran mencairkan uang arisan. Ini setelah arisan yang dijalankan dengan sistem menurun itu kolaps pada pertengahan Juli 2021.

“Saya sendiri menyetor total Rp163 juta. Tapi investor lain ada yang setor Rp200 juta, Rp300 juta hingga Rp500 juta. Kebetulan itu saya memakai uang tabungan sendiri. Tapi, teman saya ada yang sampai jual motor, jual mobil hingga pinjam bank. Maksudnya di tengah kondisi yang serba sulit ini, uang itu mau dipakai sebagai modal usaha. Tapi, mau diambil malah zonk,” papar Etik kepada Solopos.com, Kamis (26/8/2021).

Etik juga kerap mendapat curahan hati dari sesama investor lain. Ada salah satu investor yang sangat membutuhkan uang yang telah ia setorkan kepada admin Aleghoz. Uang itu sedianya mau dipakai untuk biaya pengobatan anaknya yang lumpuh. Akan tetapi, uang tersebut justru dibawa kabur oleh DH.

“Maksudnya dengan ikut arisan, ia berharap ada tambahan uang saat dibutuhkan untuk berobat anaknya. Tapi, apa mau dikata, saat dibutuhkan, uang itu justru dibawa kabur admin. Mendapat curhatan seperti itu, saya rasanya kasihan sekali,” ujar Etik.

Baca Juga: Tak Punya Smartphone, 11 Siswa SMPN 1 Jogonalan Belajar Daring di Sekolah

Etik sendiri sudah mendapat surat panggilan dari Satreskrim Polres Sragen pada Senin (30/8/2021) untuk dimintai keterangan. Ia berharap polisi bisa menjadi mediator untuk menengani masalah ini. Etik dan investor lain masih berharap uang mereka kembali. Ia tidak keberatan bila DH terbebas dari jeratan pidana asal mau mengembalikan semua uang dari investor.

“Kalau kami ramai-ramai mendatangi admin lalu memaksa dia mengembalikan uang, takutnya malah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Nanti kami malah salah. Lebih baik, polisi bisa memediasi supaya permasalahan ini bisa selesai dan tidak ada yang dirugikan,” ucap Etik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya