SOLOPOS.COM - Polisi mengamati kondisi bus wisata yang mengalami kecelakaan di Mojosemi, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Minggu (4/12/2022). Bus yang mengangkut wisatawan asal Semarang, Jawa Tengah, menuju Kawasan Wisata Telaga Sarangan, Magetan, tersebut masuk ke jurang sedalam sekitar 50 meter yang diduga akibat kerusakan fungsi rem sehingga tujuh orang penumpang tewas serta puluhan lainnya mengalami luka. ANTARA FOTO/Siswowidodo/YU

Solopos.com, MAGETAN — Jalan Raya Sarangan-Tawangmangu atau jalan tembus Cemoro Sewu-Sarangan di Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, selama ini memang menjadi jalur favorit bagi pengguna kendaraan yang ingin berkunjung ke Telaga Sarangan dari Tawangmangu. Kendati demikian, jalur ini cukup berisiko dan kerap terjadi kecelakaan lalu lintas. Berikut deretan kecelakaan di Jalan Raya Sarangan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Jalan Raya Sarangan-Tawangmangu di Kelurahan Sarangan, Plaosan, Magetan, selama ini memang menjadi jalur alternatif bagi pengguna jalan dari Tawangmangu menuju Sarangan atau sebaliknya. Jalur ini merupakan jalan pintas untuk menyingkat waktu perjalanan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, jalur ini tergolong rawan dan berbahaya. Hal itu dikarenakan jalan ini berisi tikungan tajam dan tanjakan maupun turunan yang curam hingga banyak terjadi kecelakaan lalu lintas. Bahkan, deretan peristiwa kecelakaan maut hingga menyebabkan jatuhnya korban jiwa pernah terjadi di jalan ini. Terbaru, adalah kecelakaan bus pariwisata PO Semeru Putra Transindo yang mengangkut rombongan asal Semarang, yang hendak berwisata ke Telaga Sarangan dari Tawangmangu, Minggu (5/12/2022).

Akibat kecelakaan itu, sebanyak tujuh orang meninggal dunia termasuk sopir. Ketujuh korban yang meninggal dunia itu merupakan warga Kota Semarang yang berasal dari Kelurahan Manyaran, Kecamatan Semarang Barat.

Berikut deretan kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa atau kecelakaan maut di Jalan Raya Sarangan-Tawangmangu, Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan, yang dirangkum Solopos.com dari beberapa sumber:

Baca juga: Legenda 2 Naga Raksasa di Balik Asal-Usul Telaga Sarangan

1. Bus Pariwisata SMK PGRI Karanganyar

Kecelakaan maut pernah melibatkan bus pariwisata yang mengangkut siswa-siswi SMK PGRI Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), pada Selasa (25/9/2018) lalu.

Kala itu, bus berpelat nomor K 7745 AZ jatuh ke jurang sedalam lima meter di jalur Sarangan, Magetan. Akibat kecelakaan itu, tujuh orang mengalami luka-luka dan satu orang meninggal dunia yang merupakan warga Bolon, Colomadu, Karanganyar.

2. Kecelakaan Bus Peziarah

Kecelakaan di jalur Sarangan kembali terjadi pada tahun 2018. Kali ini melibatkan sebuah bus yang mengangkut peziarah agama Hindu asal Surabaya pada 7 Oktober 2018.

Akibat kecelakaan itu, dua orang meninggal dunia dan 13 orang lainnya mengalami luka-luka.

3. Bayi Jadi Korban

Kecelakaan maut di Jalan Raya Sarangan juga pernah menyebabkan satu bayi meninggal dunia. Kecelakaan itu terjadi pada Juni 2021 lalu yang melibatkan dua sepeda motor, yakni Honda Vario dengan Honda PCX.

Kala itu, penendara Honda Vario asal Klaten yang berboncengan membawa bayi berusia 7 bulan. Akibat kecelakaan itu, bayi tersebut meninggal dunia.

Baca juga: Pasutri Semarang Meninggal Kecelakaan Maut Bus di Sarangan, Anak Cucu Selamat

4. Speed Boat Telaga Sarangan

Kecelakaan maut di Sarangan rupanya tidak hanya terjadi pada transportasi darat. Kecelakaan maut juga terjadi di perairan Telaga Sarangan yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa pada Februari 2022 lalu.

5. Kecelakaan Rombongan asal Semarang

Terbaru, kecelakaan maut di Jalan Raya Sarangan terjadi pada Minggu (5/12/2022). Kecelakaan ini melibatkan bus yang mengangkut rombongan asal Semarang yang hendak berwisata dari Tawangmangu menuju Telaga Sarangan. Akibat kecelakaan itu tujuh orang meninggal dunia, di mana salah satunya adalah sang sopir bus.

Demikianlah deretan lima kecelakan maut yang terjadi di Sarangan, Jawa Timur (Jatim), yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber. Perlu perhatian serius dari para pemangku kebijakan agar kecelakaan terutama yang banyak menimbulkan korban jiwa tidak lagi terjadi di jalur tengkorak itu.

Salah satunya mungkin dengan pelarangan penggunaan jalur tersebut bagi kendaraan besar, seperti bus, yang sulit terkendali dan rawan mengalami gangguan rem saat melintas di jalur menurun yang curam dan penuh tikungan tajam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya