SOLOPOS.COM - Foto yang disebut-sebut penampakan Alien (disclose.tv)

Solopos.com, SOLO – Beberapa waktu lalu sejumlah ilmuwan mengungkap sejumlah temuan menarik di ruang antariksa termasuk yang ada kaitannya dengan kemungkinan keberadaan alien. Penemuan kadar gula di meteor hingga air berbentuk uap di planet Jupiter di blow up media-media barat. Hal ini mengusik penasaran netizen yang percaya tentang teori kehidupan alien.

Teleskop luar angkasa Hubble telah menemukan bukti tidak langsung dari gumpalan di Bulan Jupiter, Europa, yang diduga menyimpan lautan asin di bawah lapisan esnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Unsur-unsur kimia penting seperti karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, dan sulfur serta sumber energi adalah dua dari tiga persyaratan untuk menunjang kehidupan dan mereka ditemukan di seluruh tata surya,” ucap Lucas Paganini, ilmuwan planet NASA dilansir Today mengutip laporan Nature Astronomy, Selasa (19/11/2019).

Tapi yang ketiga, air cair, dia menambahkan, agak sulit ditemukan di luar Bumi. “Kami belum mendeteksi air cair secara langsung, tapi kami menemukan adanya air dalam bentuk uap,” katanya.

Pada pekan yang sama, para ilmuwan untuk kali pertama dalam sejarah berhasil menemukan gula di dalam meteor, demikian diwartakan UPI, Rabu (20/11/2019).

Gula di Meteor

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal PNAS pekan ini, mendukung teori yang mengatakan bahwa kehidupan bermula dari meteor-meteor yang menghantam Bumi jutaan tahun silam.

Dalam penelitian itu dijelaskan bahwa para ilmuwan berhasil mengidentifikasi tiga senyawa gula, yakni ribosa, arabinosa, dan xilosa di dalam dua buah meteor kaya karbon.

“Ribosa adalah senyawa gula yang biasa ditemukan dalam mahluk hidup, sebagai sebuah blok bangunan kehidupan dari RNA – yang berfungsi untuk menyimpan informasi dan mengatalisasi reaksi dalam kehidupan primitif di Bumi,” tulis para ilmuwan.

Mereka menggunakan analisis isotop untuk memastikan bahwa gula-gula tersebut berasal dari luar Bumi. Hasilnya, mereka menemukan konsentrasi tinggi Carbon 13 pada gula-gula tersebut. Carbon 13 adalah jenis karbon isotop berat yang cukup jarang ditemukan di Bumi.

Kini para ilmuwan terus meneliti lebih banyak sampel meteor di Bumi untuk menemukan lebih banyak lagi senyawa gula di dalamnya. Penemuan gula dalam sampel meteor diharapkan membantu menemukan asal-muasal kehidupan.

Sudah 20 Hari, Masa Karantina ODP Covid-19 Klaster Gowa Di Karanganyar Diperpanjang

Konspirasi Alien

Netizen langsung memunculkan seribu satu kemungkinan. Apalagi di Reddit. Lewat jejaring sosial yang sudah tak bisa diakses di Indonesia itu, teori alien kembali mengemuka. Bahkan ada yang kembali mengusik NASA soal konspirasi merahasiakan keberadaan alien.

Salah satu teori yang cukup populer adalah soal gambar yang diambil Rover Spirit hampir satu dekade lalu. Melalui gambar itu disimpulkan bahwa NASA mungkin sebelumnya mengabaikan bukti bentuk awal kehidupan di planet lain.

Dilaporkan Express.co.uk, Minggu (27/11/2016), sebuah bukti diterbitkan Nature Communications menunjukkan singkapan bebatuan dan regoliths terbentuk dari opaline silika yang difoto Rover Spirit. Foto diambil di Kawah Gusev pada 2007 berpotensi memiliki biosignatures, jejak alam saat ini atau masa lalu.

Dua ahli Steve Ruff dan Jack Farmer dari Arizona State University (ASU) melihat data dari kunjungan Rover spirit untuk Home Plate, sebuah dataran tinggi berlapis batu di wilayah kawah Columbia Hills.

Ini adalah daerah kuno abu vulkanis terkikis, diduga masih mengandung air panas aktif, yang telah membentuk singkapan silika, termasuk formasi seperti jari yang difoto.

Laporan terpisah, satu bulan sebelumnya, tim yang berbeda dari para ilmuwan menyimpulkan bukti kehidupan di Mars mungkin telah ditemukan pada 1976. Tapi para ilmuwan yang menyarankan itu kemudian tidak percaya.

Review studi yang disebut Viking Labeled Release, melihat dua probe tanah di Planet Merah, membawa klaim menarik bahwa tanah yang dikumpulkan dari Mars menunjukkan kehidupan mikroba.

Pesawat luar angkasa mendarat 4.000 mil satu sama lain di Mars pada 1970-an, tetapi keduanya menghasilkan hasil yang sama mengejutkan menyusul analisis tanah Mars.

Percaya Alien

Selain teori ini, spekulasi soal konspirasi NASA juga semakin menguat berkat pernyataan Astronot NASA sendiri Leroy Chiao. Dia membuat pernyataan mengejutkan lantaran percaya bahwa ada makhluk lain yang hidup selain dari penghuni bumi.

Dalam sebuah artikel di Space.com, Leroy Chiao, yang berada di atas kapal International Space Station (ISS) mengaku percaya bahwa ada kehidupan di alam semesta kita. “Oleh karena itu, jangan sombong dan berpikiran bahwa hanya ada kita manusia,” katanya.

Chiao sendiri membuat enam ruang yang berjalan di empat misi di ISS, kemudian kembali ke Bumi pada 2005 di atas kapsul Russian Soyuz Space bersama kosmonot asal Russia bernama Salizhan Sharipov dan astronot Roberto Vittori dari Italia.

Dalam artikel yang dipublikasikan pada 2 September 2016, Chiao mengakui pandangannya tentang kehidupan alien.

Persepsi Publik

NASA sendiri telah banyak mempublikasikan foto penampakan di antariksa. Beberapa yang menjadi pusat perhatian adalah foto-foto di planet Mars.

Akhir 2016, seorang blogger pengamat antariksa menemukan penampakan unik yang diambil dari pencitraan satelis NASA di Planet Mars. Kabarnya, para blogger ini menemukan penampakan fosil dinosaurus di Mars.

Gambar baru muncul memperlihatkan fosil dinosaurus besar telah muncul secara online. Scott C Waring mengunggah gambar yang dikatakan ditemukan dengan menjelajahi foto NASA yang diambil dalam luar angkasa. Foto di Mars itu diupload oleh Droid Curiosity Rover ke situs UFOsightingsdaily.com.

Dalam blog berjudul Alien Skull Found on Mars in Billion Pixel NASA Photo, Waring menuliskan, “Itu foto miliar piksel dari Mars, dan itu punya banyak detail. Screenshot di atas menunjukkan tengkorak alien.”

Dilaporkan Express.co.uk, Minggu (27/11/2016) Waring yakin setelah menemukan berbagai dugaan bukti dalam gambar NASA, Planet Merah pernah diduduki oleh bentuk kehidupan yang sama seperti di Bumi, termasuk makhluk cerdas. Ini bukan pertama kalinya dugaan tengkorak dinosaurus ditemukan.

Data PDP Covid-19 Sragen: Tambah Jadi 10 Orang, 1 Di Antaranya Tanpa Riwayat Perjalanan

Kadal Mars

Beberapa bulan kemudian, dalam sebuah artikel berujudul Lizard Crawling On @NASA Mars Rover This Week, March 2017, editor website Scott C Waring mengaku menemukan kadal kecil di Mars.

“Kadal kecil ini memegang erat-erat pada kamera rover Curiosity. Hewan ini terlihat mirip seperti kadal dengan sirip tinggi ke belakang seperti salah satu jenis dinosaurus di Bumi, hanya ini jauh lebih kecil,” katanya.

Website ufosightingsdaily.com mem-posting gambar yang diambil oleh penjelajah Mars, Curiosity. Menariknya, ia mengklaim terdapat kadal kecil berpegangan di kamera rove Curiosity Mars.

Selain itu, ia juga mengaku di gambar lain yang diambil oleh rover 10 menit kemudian menunjukkan makhluk itu melompat.



“Foto sebelum dan sesudah terpisah sekira 10 menit sehingga cukup waktu bagi hewan untuk merangkak ke lokasi baru di sisi lain dari lengan kamera,” tambahnya seperti dikutip Express.co.uk, Jumat (24/3/2017).

UFO

Temuan netizen yang cukup menggemparkan adalah soal spekulasi pesawat alien. Sebuah video yang berasal dari Mars Global Surveyor NASA menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan pemburu Alien.

Pasalnya dalam video tersebut tampak sebuah objek yang diduga menjadi tanda keberadaannya.

Menurut akun Youtube Paranormal Crucible benda sepanjang 1,3 mil itu merupakan pesawat induk Alien yang jatuh dan mendarat di permukaan Mars.

“Saya telah memproses, mewarnai dan membangun kembali objek tersebut dan menurut saya itu adalah karya dari beberapa jenis, mungkin puluhan ribu tahun,” tulis akun tersebut dalam deskripsinya dikutip dari Mirror.co.uk, Minggu (29/10/2017).

Satu tahun kemudian, foto jepretan NASA juga membuat heboh. Rover Curiosity NASA menangkap sebuah gambar formasi yang tidak biasa, terukir permukaan batu Mars. NASA telah menemukan sejumlah figur misterius di Mars yang berbentuk seperti batang.

“Mereka terlihat sangat mirip dengan fosil jejak Ordovician yang telah saya pelajari dan potret di Bumi. Jika bukan jejak fosil, apa penjelasan geologis lain yang akan diajukan NASA?” kata Barry DiGregorio, seorang peneliti di Buckingham Centre for Astrobiology di Inggris, kepada Inside Outer Space.

Kata NASA

NASA tak pernah menggrubris teori-teori yang disodorkan netizen. Namun, sekali waktu NASA pernah berbicara tentang kehidupan lain di luar bumi.

Pada 2017, NASA merilis daftar sepuluh planet yang kemungkinan menyembunyikan kehidupan. NASA menyebut kesepuluh planet ini memiliki kemiripan ukuran hingga suhu, sehingga memungkinkan untuk ditinggali.



Dilansir Cnet, Selasa (20/6/2017), sepuluh planet itu, yang merupakan sebagian dari 219 planet baru hasil intipan teleskop antariksa Kepler milik NASA selama empat tahun, berada di zona yang disebut Goldilocks.

Zona Goldilocks, yang sering juga disebut sebagai zona habitasi, merupakan area di sekitar sebuah bintang yang memungkinkan planet yang berada di dalam area itu memiliki air (dalam bentuk cair) di permukaannya. Bumi adalah contoh planet yang berada di zona Goldilock dari Matahari.

Uniknya lagi, sebanyak 7 dari 10 planet itu mengorbiti bintang-bintang yang mirip dengan Matahari.

Temuan ini, jelas NASA, bukan serta-merta berarti planet-planet itu memiliki kehidupan alien. Tetapi lebih bermakna bahwa 10 planet itu memiliki prasyarat dasar yang diperlukan agar ada kehidupan bisa berkembang di dalamnya.

“Apakah kita sendiri di alam semesta ini? Kepler hari ini, mungkin secara tidak langsung, telah mengatakan bahwa mungkin kita tidak sendirian,” kata perwakilan NASA, Mario Perez, seperti dilansir BBC, Senin (19/6/2017).

Mirip Bumi

Dengan penemuan ratusan planet baru itu, Kepler totalnya telah berhasil mengidentifikasi 4.034 kandidat planet yang 2.335 di antaranya telah dikonfirmasi oleh teleskop lain sebagai planet.

Sebanyak 50 di antara ribuan planet itu diyakini memiliki ukuran yang mirip dengan Bumi.

Adapun penemuan yang baru diumumkan ini disusun dari data-data yang dikumpulkan oleh Kepler selama empat tahun pertama misinya. Kepler sendiri telah mempelajari sekitar 150.000 bintang di konstelasi Cygnus.

Kepler, yang memulai misinya sejak 2009, merupakan sebuah teleskop yang ditempatkan di atmosfer Bumi dan bertugas untuk memindai luar angkasa, mencari planet-planet baru di Galaksi Bima Sakti.



Misi Kepler, sayangnya, mengalami masalah teknis pada 2013, ketika beberapa perangkat yang berfungsi untuk mengendalikan arah teleskop itu rusak. Meski demikian Kepler terus dioperasikan oleh NASA.

Mulai 2018 mendatang NASA akan menggantikan peran Kepler dengan teleskop antariksa baru bernama Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS). Teleskop ini akan menjalankan misi selama dua tahun, dengan target mempelajari 200.000 bintang paling cemerlang yang berlokasi di sekitar Bumi.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya