SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Espos) – Partai Demokrat tidak terlalu memusingkan ancaman Partai Golkar yang hendak keluar dari koalisi pemerintahan karena perbedaan pendapat masalah hak angket pajak.

“Itulah yang namanya pilihan. Sama seperti PDIP, dulu oposisi sekarang mau gabung ke kabinet,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Ahmad Mubarok, Jumat (18/2).

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

Mubarok mengatakan partainya tidak terlalu memusingkan ancaman Partai Golkar itu karena, jika pun Golkar keluar dari koalisi, semua kemungkinan lain sudah diperhitungkan. Misalnya saja, kata Mubarok, peluang akan bergabungnya PDIP dan Gerindra.

“Sudah dihitung kemungkinannya, dan semua kemungkinan bisa saja terjadi,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto akan berkonsultasi dengan fraksi Gerindra di DPR untuk mengkaji apakah hak angket diperlukan atau tidak untuk mengungkapkan kasus mafia pajak. “Saya nanti akan konsultasi pada mereka,” ujar Prabowo di DPR, kemarin (17/2).

Ia mengatakan saat ini yang terpenting adalah berpikiran positif dan niat baik untuk mengamankan pajak negara. “Yang penting kita akan melihat yang terbaik untuk rakyat.”

Saat ini, masih terjadi tarik menarik soal pengusulan hak angket perpajakan di DPR. Bahkan pengusung hak angket pun terpecah menjadi dua kelompok. Namun, rapat Bamus DPR sudah menyepakati keputusan soal angket pajak itu dilakukan di rapat paripurna 22 Februari 2011.

Inilah.com/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya