SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Inilah.com)

Jember (Solopos.com)–Pola makan orang Indonesia terbalik. Ini yang menjadi salah satu problem kesehatan di Indonesia.

Pola makan terbalik ini, menurut Subagyo Partodiharjo, anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi Demokrat, adalah anak-anak yang banyak mengonsumsi sayur dan buah, sementara orang dewasa gemar makan gurih dan lezat alias berprotein dan berlemak.

“Terbaliknya pola makan ini karena mitos antara lain gizi yang paling penting bagi anak dan balita adalah vitamin, telur penyebab bisulan, ikan penyebab cacingan, ibu hamil tidak boleh makan-makanan amis,” kata Subagyo dikutip dari beritajatim.com, Jumat (29/4/2011).

Padahal, seharusnya bayi dalam kandungan, bayi baru lahir, balita, dan anak-anak perlu makan banyak protein dan lemak. Sayur dan buah adalah suplemen.

Akibat pola makan terbalik ini, anak-anak Indonesia bertubuh kecil, pendek, kuat, tingkat kekebalan rendah, mudah jatuh sakit. Tingkat kecerdasan mereka juga rendah.

Sementara itu, karena orang dewasa dan lanjut usia di Indonesia suka makan makanan mengandung lemak, garam, dan protein, mereka mudah terkena penyakit. Beberapa penyakit seperti asam urat, kolesterol, darah tinggi, jantung, kanker, dan stroke menjadi akrab.

“Akibatnya umur rata-rata lansia Indonesia pendek. Jadi pola makan yang terbalik ini berakibat lahirnya sosok orang Indonesia yang bodoh dan cepat mati,” demikian mengutip dari penjelasan ‘tujuh kebiasaan makan keliru rakyat Indonesia’ yang dikeluarkan Dapartemen Kesehatan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat.

Para orang dewasa dan lansia seharusnya memperbanyak makan sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin, mineral, serat, dan antioksidan. Membalik pola makan ini tidak perlu menunggu kondisi ekonomi bangsa.

(Inilah.com/nad)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya