SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, saat mendatangi KPU, Senin (8/3/2021). (detik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Dua partai yang kini beroposisi terhadap pemerintah, Partai Demokrat dan PKS, diprediksi sulit berkoalisi dengan partai yang sekarang berada di pemerintahan, PKB dan Gerindra, demi menuju Pemilu Presiden 2024.

Sulitnya keempat partai tersebut berkoalisi diungkapkan pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menilai, Demokrat dan PKS sulit bersatu dengan Gerindra dan PKB karena dua partai yang disebut terakhir terlalu mendominasi jika terjadi koalisi.

Terlebih, ada asas egaliter atau kesamaan yang harus dijunjung tinggi.

Baca Juga: Muncul Koalisi Bersatu, Rocky Gerung: Semioposisi & Poros Tengah Baru

“Menurut saya, agak keberatan Demokrat soal Gerindra dan PKB seolah-olah mereka ini memimpin koalisi yang lain ngikuti gitu. Jadi, kok rasa-rasanya ini seperti Gerindra mau memimpin koalisi,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (20/6/2022).

Dalam pandangannya, koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIB) belum menegakkan prinsip yang sama rata.

Sehingga Demokrat terlihat masih keberatan karena mereka mementingkan asas egaliter dan tidak ingin ada yang seolah memimpin koalisi.

Sementara bagi partai lain pun ada asas-asas yang dipegang seperti kesetaraan, persamaan, dan tidak ingin dibeda-bedakan.

Baca Juga: Partai Demokrat Sebut Moeldoko Pernah Merengek ke SBY

“Kalau PKS sih memang walaupun sudah membuka diri bahwa koalisi itu mungkin saja, tapi ada beban masa lalu pada pemilu sebelumnya bahwa PKS seperti ditinggalkan,” katanya.

Menurutnya, PKS akan mempertimbangkan sejarah tersebut untuk berkoalisi kembali dengan Gerindra sebab kala itu ada kebermanfaatan yang belum dirasakan oleh PKS.

Meski tak dipungkiri memang PKS saat ini masih terbuka pada kerja sama dengan partai manapun. Dengan catatan, PKS ingin ada prinsip saling menguntungkan, di mana satu sama lain saling bermanfaat.

Baca Juga: Partai Gelora Dibentuk Rival Presiden PKS, Anis Matta Bantah Sakit Hati

“Kalau kemudian koalisi Kebangkitan Indonesia Raya ini ingin menarik PKS dan Demokrat itu tidak mudah dengan pola koalisi yang seolah-olah ingin memimpin,” tambahnya.

Koalisi ini seakan-akan membuat PKS dan Demokrat hanya pengusung sehingga hal tersebut membuat citranya tidak baik di masa yang akan datang.

“Apalagi disebut mereka sudah deklarasi soal nama Muhaimin, udah makin gak ketemu tuh karena kan partai Demokrat ada kandidat sendiri AHY di situ,” lanjutnya.

Baca Juga: Partai Demokrat dan PKS Juga Langgar Aturan Kampanye

Sementara itu, PKS disebutnya belum ada kandidat sehingga partai tersebut tentunya akan lebih pilah-pilih untuk menentukan keuntungan dari koalisi ini.

“Kalau mereka masuk pada koalisi yang kalah itu akan mengganggu partai mereka di 10 tahun ke depan, ini aja udah keengapan juga mereka,” ujarnya.

PKS akan tetap mempertimbangkan kelompok ideologis atau pragmatik, tapi mereka memilih yang berpeluang menang dengan melakukan kalkulasi ulang.

Baca Juga: PKB Pede Koalisi dengan Gerindra Usung Prabowo Capres 2024

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan partainya dan Gerindra membutuhkan partner lain dalam koalisi KIB.

“Ya dengan PKS dan Demokrat kita tetap menjalin komunikasi, sebab koalisi PKB dan Gerindra ini tetap membutuhkan teman nantinya, jadi terbuka untuk PKS yang saya sudah menjalin komunikasi baik dengan PKS dan Demokrat.”



Namun, menurut Pangi, ada kesulitan yang harus diselesaikan untuk menyatukan keempatnya.

Baca Juga: Muncul Kelompok PKB Merah Solo Jelang Pemilu 2024, Siapakah Mereka?

“Kalau butuh teman ya, temannya juga akan menghitung dulu. Apalagi mereka seolah-olah tidak menjadi koalisi, koalisi kan ada asas kesetaraan, kesamaan, tidak ada yang mendominasi, tidak ada yang terlalu seolah-olah memimpin koalisi, gak nyaman yang lain jadinya,” tutupnya.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Pengamat: PKS-Demokrat Sulit Gabung PKB dan Gerindra

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya