SOLOPOS.COM - Massa Pemuda Pancasila Sukoharjo membakar keranda bertuliskan PKI dan Komunis menutup aksi penolakan RUU HIP di halaman Gedung DPRD Sukoharjo pada Jumat (3/7/2020). (Solopos/Indah Septiyaning W.)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Gelombang penolakan lewat aksi demo terhadap Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila atau RUU HIP terus terjadi dan kali ini di Sukoharjo.

Ratusan anggota Organisasi Masyarakat (Ormas) Pemuda Pancasila Sukoharjo menggeruduk Kantor DPRD Sukoharjo, Jumat (3/7/2020). Pemuda Pancasila (PP) Sukoharjo berdemo menolak RUU HIP.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PP Sukoharjo menilai RUU HIP tersebut membawa kegaduhan bagi masyarakat Indonesia. PP menyesalkan langkah yang dilakukan DPR dengan inisiatif memeras sila-sila Pancasila.

Perempuan Berbaju Merah Muda Tertangkap Kamera Curi Uang Rp19 Juta di Pasar Legi Solo, Siapa Dia?

Ekspedisi Mudik 2024

Berdasarkan pantauan Solopos.com, ratusan peserta demo menolak RUU HIP itu datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan mobil ke Gedung DPRD di Kelurahan Mandan, Sukoharjo, pukul 13.45 WIB.

Massa kemudian membentangkan spanduk penolakan RUU HIP. Bahkan sebagian massa lainnya membawa keranda bertuliskan PKI dan Komunis. Secara bergantian massa berorasi di halaman Gedung DPRD.

Menimbulkan Kegaduhan

"RUU HIP tidak ada urgensinya bahkan menimbulkan kegaduhan dan pertentangan di tengah masyarakat. Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah jelas, di tengah pandemi corona saat ini mestinya DPR lebih fokus. RUU HIP bikin gaduh," kata Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Sukoharjo, Nursito, dalam orasinya.

Update Kasus Covid-19 Indonesia: Pasien Positif Tembus 60.695, Sembuh 27.568, Meninggal 3.036

Di hadapan massa aksi demo menolak RUU HIP di Sukoharjo itu, Nursito menambahhkan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 sudah final. Untuk itu, apa pun bentuk dan upaya untuk merongrong sendi-sendi kebinekaan dengan tegas ditolak oleh PP Sukoharjo.

Termasuk RUU HIP karena RUU tersebut akan menimbulkan tafsir lain terkait ideologi bangsa ini yang berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa melahirkan Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Menurutnya, RUU HIP juga akan menciptakan sentimen agama yang bisa dikapitalisasi kelompok orang untuk kepentingan tertentu. Jika RUU HIP dilanjutkan, jelas akan ada kegaduhan besar di Indonesia.

Bantuan Untuk Penanggulangan Covid-19 di Wonogiri Mulai Berkurang

Untuk itu, pemerintah harus berpikir ulang tentang RUU HIP tersebut. "Di saat pandemi yang dibutuhkan adalah kerukunan bangsa. RUU HIP ini melawan arus sejarah yang telah dibangun para pendiri dan pejuang bangsa ini," ujarnya

Korlap aksi demo menolak RUU HIP Sukoharjo, Joko Cahyono, menambahkan aspirasi PP disampaikan ke DPRD dengan harapan diteruskan ke DPR. PP Sukoharjo memandang tidak perlu ada perubahan urutan dalam Pancasila.

Fondasi Kokoh

"RUU HIP seperti mengubah konstruksi rumah. Indonesia sudah dibangun oleh pendiri dengan fondasi kokoh bernama Pancasila," katanya.

Banyak PHK Akibat Pandemi Covid-19, Pendaftar Balai Latihan Kerja Boyolali Melonjak Hingga 400%

Dalam aksinya ini perwakilan massa kemudian ditemui jajaran Pimpinan Dewan Sukoharjo di ruang Rapat C. Mereka menyampaikan segala tuntutan dan harapannya bisa disampaikan ke DPR.

Ketua DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi bersama unsur pimpinan lain saat menemui perwakilan massa aksi demo menolak RUU HIP itu mengatakan aspirasi dari MPC PP Sukoharjo sudah diterima.

Namun, RUU HIP merupakan wewenang pemerintah pusat sehingga aspirasi yang disampaikan akan diteruskan ke DPR. "Kami akan sampaikan segala aspirasi ke DPR," katanya.

Tak Hanya Lezat, Nasi Berkat Yang Dijual Warga Sukoharjo Ini Juga Bisa Jadi Obat Kangen

Perwakilan massa kemudian meminta Wawan Pribadi menemui massa di halaman. Wawan menemui dan menyampaikan aspirasi massa akan ditindaklanjuti dengan diteruskan ke DPR.

Seusai ditemui ketua DPRD, massa lantas membakar keranda bertuliskan PKI dan Komunis. Setelah itu baru massa membubarkan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya