SOLOPOS.COM - Mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Soloraya mengadakan aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di depan Balai Kota Solo, Jl Jenderal Sudirman, Solo, Rabu (31/8/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Guyuran hujan tidak menyurutkan semangat puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) se-Soloraya melakukan aksi demo tolak kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM di depan Balai Kota Solo, Rabu (31/8/2022) sore.

Namun, mereka kecewa karena orang nomor satu di Solo yakni Gibran Rakabuming Raka tak muncul untuk menemui mahasiswa. Berdasarkan pantauan Solopos.com, hujan deras mengguyur ketika para mahasiswa menyampaikan pendapatnya di Jl Jenderal Sudirman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hujan itu tak membuat mahasiswa bubar namun justru merapatkan barisan dan melanjutkan orasi di depan kantor Wali Kota Solo itu. Kabid Partisipasi Pembangunan Daerah HMI Solo, Aditya Wibowo, menjelaskan HMI menentang rencana kenaikan harga BBM.

Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi kenaikan harga bahan pokok. “Apalagi masyarakat masih berjuang bangkit dari pandemi. [Kenaikan harga] BBM bakal berdampak kepada kalangan masyarakat menengah ke bawah. Kenaikan [harga] BBM menambah angka kemiskinan Indonesia,” jelasnya.

Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo Fierdha Abdullah Ali menjelaskan para mahasiswa menilai sejumlah kebijakan pemerintah mengenai energi justru kontradiktif. Ia mencontohkan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) dibatasi dan ada rencana bantuan langsung tunai serta subsidi upah bagi pekerja karena adanya kenaikan harga BBM.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa dari HMI Soloraya Demo di Balai Kota Solo

“Maka ini tidak produktif ketika kami bicara bahwa ini menjadi beban negara. Sekarang banyak kebijakan negara kontradiktif dengan penghematan APBN,” paparnya.

Lips Service

Dia mengatakan sejumlah kebijakan yang menjadi beban negara, di antaranya rencana pelaksanaan pengadaan gorden dan kalender oleh DPR. Banyak pengeluaran serta pembangunan yang seharusnya bisa dihemat untuk subsidi-subsidi bagi masyarakat.

“Jargon energi baru terbarukan hanya lips service. Kami di Solo menegaskan lips service itu nyata. Ketika [harga] BBM dinaikkan maka ada BLT itu yang kami yakini hanya lips service. Realisasinya bakal ada kendala dalam membenahi APBN,” katanya.

Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Buruh Demo di Depan Gedung Grahadi Surabaya

Ketua Umum HMI Cabang Solo, Wira Drana, mengatakan memilih lokasi aksi demo tolak kenaikan harga BBM itu di Balai Kota Solo karena merupakan kantor Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Seperti diketahui, Balai Kota itu dulunya juga menjadi kantor Presiden Jokowi ketika masih menjabat Wali Kota Solo.

“HMI berkomunikasi dengan Pak Gibran sebelumnya. Pak Gibran waktu itu hanya meminta kami hadir audiensi, karena menurut dia [demo] menghabiskan banyak energi. Kami sepakat, berharap Pak Gibran keluar menemui kami,” jelasnya.

Wira menyindir Gibran pernah menyampaikan bakal ikut demo mahasiswa terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden. Mahasiswa menyayangkan dan kecewa karena Gibran tidak muncul menemui peserta aksi demo di Balai Kota sore itu.

Baca Juga: Ribuan Pengemudi Ojol Demo di Depan Gedung DPR Jakarta, Sampaikan 4 Tuntutan

Janji Gibran

Fierdha menambahkan mahasiswa menagih janji Gibran untuk menemui mereka dalam aksi demo. Mahasiswa berharap Wali Kota Solo itu ikut berstatemen menolak kenaikan harga BBM.

Sementara itu, salah satu pengguna Twitter @icreamyu menanyakan apakah Wali Kota Solo mau datang ketika mahasiswa demo mengkritik kinerja Pemkot Solo di depan Kantor Wali Kota Solo.

Saya mau nanya, semisalnya ada mahasiswa demo mengkritiki kinerja pemkot solo di depan kantor walikota, mas gibran mau datengin ga?” tulisnya.

Baca Juga: Pekerja Gaji di Bawah Rp3,5 Juta akan Dapat Bantuan Rp600.000 Dibayar Satu Kali

Wali Kota Solo melalui akun Twitternya @gibran_tweet menjelaskan mengizinkan demo melalui Kutip Tweet. “Silahkan. Emangnya pernah saya larang?” tulisnya.

Pengguna akun @icreamyu membalas Gibran mengenai maksud pertanyaannya untuk datang mendergarkan aspirasi, bukan boleh atau tidaknya  aksi demo. “Maaf mas, Maksud saya datang ke yang lagi demo untuk mendengarkan aspirasinya mas, bukan boleh atau tidaknya mas. Maaf mas apabila kurang jelas,” tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya