SOLOPOS.COM - Gabungan elemen muslim Kota Solo menggelar aksi di depan Mapolresta Solo, Jumat (14/10/2016). Ribuan muslim itu menuntut aparat kepolisian mengusut kasus dugaan penistaan agama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. (Nikolaus Irawan/JIBI/Solopos)

Demo Solo diikuti ribuan muslim.

Solopos.com, SOLO — Ratusan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam di Solo menggelar aksi damai di Mapolresta Solo, Jumat (14/10/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kedatangan mereka ke Mapolresta untuk menyampaikan aspirasi agar Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) diadili.

Pantauan Solopos.com, masa aksi berkumpul di Jl. dr. Moewardi Lapangan Kota Barat, Mangkubumen, Banjarsari, pukul 13.30 WIB. Mereka berjalan kaki dan tiba di Mapolresta Solo pukul 14.00 WIB.

Satu mobil truk dan pickup berhenti tepat di pintu masuk Mapolresta solo. Mereka menjadikan dua mobil itu sebagai mimbar untuk berorasi. Perwakilan ketua ormas Islam diantaranya Majelis Ulama Indonesia (MUI), Laskar Umar Islam Solo (LUIS), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Hizbullah, dan lainnya satu persatu melakukan orasi.

Aksi damai yang berakhir pukul 14.35 WIB, diakhiri dengan membacakan pernyataan sikap dari Dewan Syariah Kota Solo (DSKS). Akibat aksi damai tersebut Jl. Adisucipto di tutup selama 30 menit oleh anggota Satuan lalu lintas (Satlantas) Polresta Solo.

Kendaraan dari arah Kota Barat dialihkan ke Jl. Samratulangi. Sementara dari arah perempatan Patung Wisnu dialihkan ke Jl. Slamet Riyadi. Ratusan anggota polisi dari Satuan Samapta Bhayangkara (Sabhara) menjaga ketat Mapolresta Solo di depan pintu masuk.

Ketua Umum DSKS, Muh Mu’inudinillah Basri, mengatakan apa yang dilakukan Ahok soal Surat Al-Maidah menjadi perhatian khusus ormas Islam di Solo. Ormas Islam mengelar aksi damai ini sebagai bentuk keprihatinan.

“Kami meminta polisi segera medindak dia [Ahok] secara hukum. Apa yang telah dilakukukan dapat melukai umat Islam,” kata dia.

Ia mejelaskan ada empat tuntutan dalam aksi damai tersebut yang disampaikan kepada polisi. Empat tuntutan tersebut yakni meminta DPRD Provinsi DKI Jakarta mengklarifikasi pernyataan Ahok yang dinilai melanggar sumpah jabatan, meminta Polri jujur dan independent dalam menangani kasus Ahok, dan menghimbau kepada warga tenang tidak melakukan main hakim sendiri serta memberikan kepercayaan kepada penegak hukum.

Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Solo, AKP Yuliantara, mengatakan polisi hanya melakukan pengamanan dalam aksi damai itu. Ratusan anggota polisi dikerahkan untuk mengamankan aksi ormas Islam. “Kami tidak memiliki kewenangan menanggapi tuntutan mereka [ormas Islam] Solo karena kasus ini tidak terjadi di Solo,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya