SOLOPOS.COM - Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Soloraya menggelar aksi demo di depan Gedung DPRD Solo, Kamis (8/9/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Sekitar 1.000 mahasiswa Soloraya yang menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Solo hingga menutup Jl Adi Sucipto, Laweyan, Kamis (8/9/2022), menyampaikan empat tuntutan. Tidak hanya soal kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM tapi juga mengenai isu lain.

Pantauan Solopos.com, aksi demo berlangsung mulai pukul 13.00 WIB dan berakhir pukul 14.30 WIB. Massa pengunjuk rasa membubarkan diri setelah Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, hadir dan menandatangani surat pernyataan tuntutan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Aksi dilakukan mahasiswa dengan membentangkan poster aspirasi dan berorasi menggunakan pengeras suara. Mereka menolak kebijakan kenaikan harga BBM yang dinilai bakal semakin menyengsarakan rakyat kecil seusai kena pandemi Covid-19.

Sekitar pukul 13.00 WIB, tiga Wakil Ketua DPRD Solo dan lima legislator menemui para mahasiswa yang menggelar aksi demo itu. Mereka bermaksud menerima aspirasi para pengunjuk rasa untuk disampaikan kepada pemerintah pusat, sesuai dengan mekanisme yang ada.

Tapi pengunjuk rasa bersikeras ingin bertemu dengan Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, yang merupakan politikus dari DPIP. Sempat terjadi negosiasi antara sejumlah pengunjuk rasa dengan sejumlah legislator. Tapi negosiasi itu berakhir deadlock.

Baca Juga: Hindari Jl Adi Sucipto, Ada 1.000-An Mahasiswa Soloraya Demo di Depan DPRD Solo

Pengunjuk rasa bersikeras bertemu dengan Budi Prasetyo. Kondisi itu membuat tiga Wakil Ketua DPRD Solo dan legislator lainnya meninggalkan pengunjuk rasa. Tiga Wakil Ketua DPRD Solo yaitu Sugeng Riyanto, Taufiqurrahman, serta Achmad Sapari.

Ada juga Ketua dan Anggota Fraksi PDIP DPRD Solo, YF Sukasno, Suwanto, dan Roy Saputro, serta politikus Partai Gerindra, Ardianto Kuswinarno, dan politikus PKS, Didik Hermawan. Mereka bergegas meninggalkan kerumunan mahasiswa yang menggelar aksi demo di depan gedung DPRD Solo itu.

Nota Kesepakatan

Tidak lama berselang, Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, tiba di lokasi unjuk rasa dan menemui para mahasiswa. Dia didampingi Plt Kapolresta Solo, Kombes Pol Alfian Nurrizal. Mengetahui Budi Prasetyo datang, legislator lainnya langsung mendampingi.

Baca Juga: Ramai-Ramai Temui Mahasiswa Demo, Anggota DPRD Solo Malah Diteriaki Huuu…

Di hadapan Budi, pengunjuk rasa meminta agar wakil rakyat itu mau menandatangani nota kesepakatan penolakan kenaikan harga BBM. Ada empat poin pernyataan sikap dalam demo mahasiswa yang menamakan diri Solidaritas Perlawanan Rakyat Soloraya itu.

Empat poin pernyataan sikap Solidaritas Perlawanan Rakyat Soloraya yaitu:

1. Menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. BBM bersubsidi naik akan membawa kenaikan harga pangan yang dapat menyengsarakan rakyat kecil
2. Memerintah pemerintah menyediakan dan mengendalikan harga bahan pokok
3. Menunda proyek strategis nasional
4. Menuntut pemerintah merevisi pasal-pasal karet karet dalam RKHUP

Baca Juga: Demo BBM di Tugu Kartasura, PMII Sukoharjo juga Minta Pemkab Cabut Izin PT RUM

Pernyataan sikap atau nota kesepakatan itu akhirnya ditandatangani Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo dan tiga Wakil Ketua DPRD Solo, Sugeng Riyanto, Taufiqurrahman, dan Achmad Sapari. Koordinator elemen mahasiswa juga menandatangani itu.

Ketua DPRD Solo, Budi Prasetyo, saat diwawancarai wartawan mengatakan segera menindaklanjuti aspirasi mahasiswa dengan menyampaikannya kepada legislator DPR RI dan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). “Kami segera tindak lanjuti,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya