SOLOPOS.COM - Buruh pabrik jamu PT Nyonya Meneer Semarang menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Jumat (1/7/2016). (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos.com)

Demo buruh dilakukan pekerja PT Nyonya Meneer yang menuntut pembayaran tunjangan hari raya (THR) dan gaji mereka.

Semarangpos.com, SEMARANG – Ratusan buruh pabrik jamu PT Nyonya Meneer Semarang, Jumat (1/7/2016), menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Jl. Pahlawan, Kota Semarang. Demo buruh itu dipicu belum dibayarkannya tunjangan hari raya (THR) dan gaji mereka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para buruh yang kebanyakan perempuan tersebut datang dengan berjalan kaki dan mengendarai puluhan sepeda motor dari pabrik tempat mereka bekerja di Jl. Raya Kaligawe yang berjarak sekitar 10 km. Mereka menuntut perusahaan jamu itu membayar gaji yang belum dibayarkan selama lima bulan dan tunjangan hari raya (THR) 2016.

Ekspedisi Mudik 2024

Sampai dengan H-5 menjelang Idulfitri 1437 H, manajemen pabrik jamu PT Nyonya Meneer belum membayarkan THR mereka. Padahal sesuai ketentuan, pembayaran THR maksimal H-7 Lebaran. “Pihak perusahaan hanya bersedia membayarkan THR sebesar 10% dari gaji bulanan. Kami jelas menolak,” kata Ny. Siti Saeroh salah seorang pekerja kepada Semarangpos.com.

Siti menambahkan para karyawan menuntut pembayaran THR sebesar 50% dari gaji bulanan senilai Rp1,9 juta. “Kami juga mememinta perusahaan membayar lima bulan gaji yang belum dibayarkan,” tandasnya.

Para karyawan pabrik jamu PT Nyonya Meneer juga meminta gaji harian yang belum dibayar dengan akumulasi selama 13 pekan. Uang makan akumulasi dari Februari 2016 yang juga belum dibayarkan, serta tunggakan iuran BPJS Ketenagakerjaan sejak 2012. Tunggakan itu membuat para pekerja tidak bisa mendapat hak-hak mereka.

Di Kantor Gubernur, para pekerja pabrik jamu PT Nyonya Meneer mengadukan nasib kepada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Mereka berharap Gubernur Ganjar membantu mereka sehingga perusahaan membayarkan THR dan tunggakana gaji. “Pak Gubernur tolong bantu rakyatmu yang menderita ini. Agar bisa ikut Lebaran,” ujar pengunjuk rasa.

Sambil menunggu ditemui Gubernur Jateng, para pengunjuk rasa duduk-duduk di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Jateng sambil melantukan shalawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya