SOLOPOS.COM - Sejumlah buruh terlibat kericuhan ketika melakukan sweeping pabrik saat menggelar aksi mogok di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Selasa (24/11/2015). Buruh melakukan aksi mogok nasional selama empat hari, Selasa-Jumat (24-27/11/2015), untuk menolak dan menuntut agar pemerintah mencabut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. (JIBI/Solopos/Antara/Wahyu Putro A.)

Demo buruh dilaksanakan secara serentak di Tanah Air dengan aksi mogok nasional.

Solopos.com, JAKARTA – Ribuan buruh berunjuk rasa di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (24/11/2015). Mereka melakukan mogok kerja sejak pukul 06.00 WIB, sebagai bagian dari unjuk rasa nasional 24-27 November 2015.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Organisasi-organisasi yang ikut dalam mogok ini seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), ASPEK, dan SPSI.

Para buruh di Pulogadung akan mengakhiri unjuk rasa nasional hari pertama di sebuah bundaran dalam kawasan industri.

Untuk menuju ke lokasi yang berada di dekat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Cakung Satu tersebut, mereka berjalan kaki diiringi ratusan motor. Di sana, mereka menyampaikan orasi-orasi tuntutan kepada pemerintah.

Diberitakan sebelumnya, Presiden KSPI Said Iqbal mengatakaan, massa buruh akan dipusatkan di kawasan-kawasan industri, selain juga di pelabuhan dan jalan-jalan tol. Tetapi, tetap ada kemungkinan massa akan bergerak ke Istana Kepresidenan dan kantor-kantor gubernur.

Di Jakarta, Pulo Gadung, Sunter, Cakung, Tanjung Priok, adalah beberapa tempat yang menjadi lokasi unjuk rasa. Diperkirakan ada sekitar empat juta buruh akan terlibat dalam aksi nasional ini.

Salah satu isu utama yang diserukan para buruh adalah penolakan terhadap Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Sementara itu, Sebanyak 1.175 personel kepolisian, berasal dari Polres Metro Jakarta Timur dan seluruh polsek di jajarannya, serta Polda Metro Jaya bertugas mengamankan kawasan industri Pulogadung selama empat hari mogok nasional.

Menurut Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jaktim AKBP Sumarman, Brimob dan Sabhara juga termasuk dalam satuan yang ditugaskan dalam pengamanan.

“Namun sampai sekarang belum ada tindakan pelanggaran yang menonjol dari para buruh,” ujar Sumarman, Selasa, sekitar pukul 13.50 WIB.

Ada pun dampak yang paling menonjol akibat unjuk rasa di Pulogadung adalah kemacetan. Namun Sumarman mengatakan hal tersebut wajar karena jumlah buruh yang mencapai ribuan dan mereka bersama-sama bergerak ke titik kumpul.

“Yang penting jangan menutup jalan dengan sengaja, jangan melakukan kekerasan dan tidak boleh sweeping,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya