SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh (Dok/JIBI/Solopos)

Demo buruh berpotensi terjadi di PT Simoplas yang tujuh bulan ini tak membayar gaji karyawan.

Semarangpos.com, SEMARANG — PT Simoplas diadukan ke DPRD Kota Semarang gara-gara tujuh bulan terakhir ini menunda pembayaran gaji karyawan. Persoalan itu berpotensi memicu demonstrasi buruh di pabrik plastik tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

PT Simoplas diadukan ke DPRD Kota Semarang oleh puluhan karyawan yang mengaku mewakili ribuan rekan mereka. Menurut mereka, selama tujuh bulan terakhir ini, nasib buruh pabrik plastik itu terkatung-katung dan belum menerima gaji.

“Kami mewakili teman-teman untuk meminta DPRD Kota Semarang menjembatani melakukan komunikasi,” kata Ketua Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja PT Simoplas Ahmad Zainuddin di Kota Semarang, Rabu (2/11/2016). Hal tersebut diungkapkannya seusai beraudiensi dengan jajaran Komisi D DPRD Kota Semarang mengenai kejelasan nasib ribuan buruh pabrik plastik yang berlokasi di Jl. Randugarut Km 12,9, Kota Semarang itu.

Menurut dia, setidaknya ada 1.961 buruh PT Simoplas yang menuntut hak mereka, seperti gaji, belum termasuk tunjangan hari raya (THR), dan kejelasan pembayaran BPJS Kesehatan maupun BPJS Ketenagakerjaan. “Sebanyak 1.961 buruh ini, belum termasuk dengan staf-staf. Kalau ditotal, ada sekitar 2.000-an pekerja. Makanya, permasalahan ini membutuhkan perhatian yang serius,” katanya.

Selain gaji, kata dia, ternyata pembayaran BPJS kesehatan dan ketenagakerjaan yang seharusnya ditanggung perusahaan mengalami kemandekan sehingga mereka kesulitan berobat jika mengalami sakit. “Bahkan, beberapa waktu lalu ada kawan yang mendatangi perusahaan karena kesulitan berobat. Ternyata, BPJS ketenagakerjaan yang seharusnya dipotong dari gaji, tidak dibayarkan,” katanya.

Zainuddin mengakui para buruh yang dirumahkan oleh PT Simoplas itu jelas kebingungan, apalagi untuk pindah bekerja ke perusahaan lain karena dari segi usia yang sudah tidak memungkinkan. “Alasan kami dirumahkan, katanya dari langkah manajemen yang salah dalam strategi bisnis sehingga berdampak pada hal ini. Kami sudah sabar menunggu, bahkan mengedepankan cara-cara diplomasi,” katanya.

Ia mendengar PT Simoplas dalam waktu dekat berencana melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang tentunya menentukan nasib mereka sehingga meminta DPRD Kota Semarang untuk menjembatani. “Kami ingin sebelum RUPS digelar, Komisi D DPRD Kota Semarang mengundang kembali pihak manajemen perusahaan, termasuk direktur, dan sebagainya. Hak-hak kami sebagai pekerja harus dipenuhi,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Rukiyanto mengaku prihatin dengan nasib para buruh PT Simoplas dan mendorong perusahaan untuk memberikan hak-hak pekerjanya secara penuh. “Sebelum RUPS, kami akan lakukan pemanggilan ulang manajemen perusahaan. Secepat mungkin kami panggil. Kalau memungkinkan, kami akan ke sana [perusahaan],” kata politikus PDI Perjuangan itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya