SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi). (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Presiden Jokowi bersama JK akan temui perwakilan demonstran.

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) besama Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bakal menerima perwakilan demonstran aksi damai 4 November 2016. Rencananya akan ada 25 perwakilan peserta aksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam akan melakukan aksi unjuk raksa pada hari ini, Jumat (4/11/2016). Rencananya demonstran memulai aksinya usai menunaikan salat Jumat berjamaah di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, setelah salat Jumat, para demonstran langsung berjalan kaki melalui Lapangan Banteng, lalu ke Jalan Pejambon untuk menuju ke kantor Bareskrim Polri di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, di Jalan Ridwan Rais, Jakarta Pusat.

Selanjutnya, demonstran langsung bergeser ke Balai Kota DKI Jakarta melalui Jalan Medan Merdeka Selatan dan bergerak kembali ke Bundaran Patung Kuda dan berbelok kanan melalui Jalan Medan Merdeka Barat untuk menuju ke depan Istana Merdeka.

Setibanya di Istana Negara, pihak Kepresidenan akan memanggil perwakilan dari para demonstran untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

“Nanti rencananya ada perwakilan sekira 25 orang yang akan menemui Presiden. Dari beberapa perwakilan dari ulama, pimpinan demo nanti diterima di Istana Presiden. Kemudian disana mereka menyerahkan petisi,” ujar Awi.

Setelah bertemu Presiden, demonstran akan melanjutkan menuju Gedung MPR/DPR RI melalui Jalan Medan Merdeka Barat kemudian Jalan MH Thamrin, berputar di Bundaran Semanggi untuk menuju ke Gedung MPR/DPR RI di Jalan Gatot Subroto.

“Rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Kalau memang jadi longmars ke DPR titik-titik yang akan dilewati pasti kami lakukan rekayasa. Ketika masa lewat kami akan tutup jalan. Kalau massa sudah selesai lewat kami buka kembali,” ujarnya.

Ormas Islam dari berbagai daerah menggelar unjuk rasa untuk menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dianggap menistakan agama. Sebelumnya, aksi unjuk rasa ini pernah di gelar pada 14 Oktober 2016. Pihak kepolisian bersama TNI telah menyiagakan 18 ribu personel keamanan untuk mengawal demo itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya