SOLOPOS.COM - Berapa lama antibodi vaksin Covid-19 bertahan di tubuh orang (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mengebut vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga pendidik jenjang SMA/SMK sederajat. Vaksinasi dilakukan bagi sekolah yang siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo Darno mengatakan ada 20 SMA/SMK sederajat yang siap melaksanakan PTM. Sekolah baik negeri dan swasta tersebut telah mengajukan diri melaksanakan uji coba PTM.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebelum PTM dimulai, seluruh tenaga pendidik di masing-masing sekolah divaksin terlebih dahulu. “Sekarang vaksinasi sedang berjalan. Dilakukan secara bertahap dengan lokasi yang terpisah-pisah,” katanya, Minggu (25/4/2021).

Baca Juga: Muncul Klaster Masjid Di Jaten Karanganyar, 12 Orang Positif Covid-19

Vaksinasi Covid-19 bagi guru Sukoharjo itu dilaksanakan di rumah sakit pemerintah, rumah sakit swasta, puskesmas, gedung pemerintah desa dan kelurahan atau lainnya yang ditunjuk Satgas Covid-19.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo terus memantau perkembangan pelaksanaan vaksinasi Corona dengan sasaran tenaga pendidik tersebut. Para guru diharapkan bisa menerima vaksin sesuai jadwal yang ditentukan Satgas Covid-19.

“Apabila nanti ada guru yang belum memungkinkan menerima suntikan vaksin akan dijadwal ulang. Teknisnya nanti ditangani langsung Satgas Covid-19,” lanjutnya.

Baca Juga: Harta Bos Investasi Semut Rangrang Sragen Dirampas Negara, Korban Dapat Apa?

Melindungi Guru

Para guru Sukoharjo wajib mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai syarat mengajar di sekolah saat uji coba PTM. Hal ini sesuai kebijakan dari pemerintah pusat.

Vaksin Corona diharapkan mampu melindungi guru dari penularan virus Corona. Saat ini, Darno mengatakan terus berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah terkait pelaksanaan uji coba PTM SMA dan SMK.

Terkait pelaksanaan uji coba PTM tersebut, semua masih menunggu selesainya vaksinasi Corona lebih dulu. Sebagaimana diketahui, 20 SMA/SMK sederajat mengajukan uji coba PTM.

Baca Juga: Masih Semrawut, 22 Pengunjung Night Market Sukowati Sragen Langgar Prokes

Mereka yakni SMAN 1 Kartasura, SMAN 1 Mojolaban, SMAN 1 Nguter, SMAN 1 Polokarto, SMAN 3 Sukoharjo, SMAN 1 Tawangsari, SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo. Kemudian SMA Insan Cendekia Al Mujtaba, SMAS Unggulan CT Arsa Foundation, SMA Veteran 1 Sukoharjo, SMKN 2 Sukoharjo.

Begitu juga SMKN 3 Sukoharjo, SMKN 4 Sukoharjo, SMKN 5 Sukoharjo, SMKN 6 Sukoharjo, SMK Bina Patria 1 Sukoharjo, SMK Kasatrian Solo Sukoharjo. SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo, SMK Saraswati Grogol Sukoharjo dan SMK Veteran 1 Sukoharjo.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukoharjo akan menambah sekolah dalam uji coba PTM. Namun pelaksanaanya tetap sesuai prosedur menunggu izin dari Satgas Covid-19.

Baca Juga: Dibawa Nongkrong Di Pasar Klewer Solo, 10 Motor Berknalpot Brong Disita Polisi

Tahap Kedua

Jubir Satgas Covid-19 Sukoharjo Yunia Wahdiyati, mengatakan saat ini baru saja selesai uji coba PTM tahap pertama 5-16 April lalu. Lima sekolah tersebut yakni SMPN 1 Sukoharjo, SMAN 1 Sukoharjo, SMKN 1 Sukoharjo, MAN 1 Sukoharjo dan MTSn 2 Sukoharjo.

Uji coba PTM tahap kedua dilanjutkan pada 12 sekolah tingkat SMP di setiap kecamatan pada 19-30 April. “Sekolah tingkat SMP sudah lebih dulu melaksanakan uji coba PTM tahap kedua karena sudah ada kajian. Sedangkan SMA dan SMK menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan sekarang baru tahap pengajuan permohonan kajian,” katanya.

Satgas Covid-19 melakukan kajian dengan melibatkan puskesmas masing-masing kecamatan. Petugas dalam kajian tersebut melihat data pengajuan sekaligus mendatangi langsung sekolah untuk melakukan pengecekan.

Baca Juga: Masa Berlaku Hasil Negatif Tes PCR dan Antigen Penumpang KA Dipersingkat, Jadi Berapa Hari?

Sarana dan prasarana protokol kesehatan dilihat seperti tempat mencuci tangan menggunakan sabun pada air mengalir, hand sanitizer, bilik penyemprotan disinfektan. Kemudian pengaturan jarak meja dan kursi siswa, pengaturan siswa masuk sekolah ikut PTM, vaksinasi guru dan lainnya.

“Hasil kajian ini nanti akan dikirim ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai dasar bagi sekolah layak tidak melaksanakan uji coba PTM,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya