SOLOPOS.COM - Agustinus Windarto (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, JOGJA-Ide gila tak akan ada artinya kalau tak bisa mewujudkan dalam kenyataan. Pernyataan inilah yang diungkapkan Katharina Meitidovita saat mendengarkan uneg-uneg suaminya, Agustinus Windarto yang ingin berjalan kaki ke Jakarta bertemu Gubernur DKI Joko Widodo.

Katharina kaget juga ketika sang suami membulatkan tekad untuk mewujudkan mimpi itu. “Memang itu bentuk dukungan moril untuk tetap semangat, tapi enggak nyangka juga dia akan melakukannya,” katanya, usai melepas kepergian suaminya di Tugu Jogja, Jumat (28/2/2014).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Menurut dia, sejak dahulu Windarta, sapaan akrabnya sudah mengidolakan sosok Jokowi saat masih menjabat Walikota Surakarta. Baginya, sosok Jokowi merupakan pemimpin kharismatik dan bersahaja. Apalagi, dari sisi tingkah laku merepresentasikan wong cilik, yang tak berbuat neko-neko saat mendapatkan amanah jabatan.

“Makanya dia ingin sekali bertemu Pak Jokowi, dan saya sekeluarga tidak melarangnya,” kata ibu tiga anak itu.

Katharina hanya berpesan agar suaminya tak memaksakan diri saat berjalan. Kalau sudah lelah, lebih baik beristirahat. Apalagi, Windarto saat ini juga mengidap penyakit herniated disk cervical (HNP) atau yang dikenal dengan istilah saraf kejepit di bagian pinggang.

“Bapak kan juga belum sembuh benar, jika enggak kuat ya tidak usah dipaksakan, istirahat dulu,” ungkapnya.

Namun, dia percaya jika Tuhan akan memberikan jalan dan kekuatan ketika menjalankan niatnya itu. untuk itu, secara penuh ia dan anak-anaknya mendukung maksud dan impinanya untuk bertemu dengan orang nomor 1 di Jakarta itu.

Setelah melepas kepergian suaminya sekitar pukul 10.30 WIB di Tugu Jogja, ia dan kedua anaknya mengikuti dari kejauhan perjalanan suaminya. Malahan, untuk berjaga-jaga dia memberikan madu sebagai bekal di perjalanan. “Madu kan bagus untuk kesehatan jadi saya memberikannya untuk bekal,” ungkapnya.

Dengan modal nekat dan uang sebesar Rp400.000, Windarto ingin mewujudkan mimpinya itu untuk berjalan kaki ke Jakarta, guna bertemu orang yang diidolakannya itu.

Sebagai bentuk apresiasi kepada Jokowi, kelak setelah sampai di sana ia akan memberikan sebuah lukisan bergambar Jokowi serta seikat padi sebagai perlambang kemakmuran.

“Yang jelas saya sangat mengidolakan sosok Jokowi, jadi saya sangat ingin bertemu dengannya,” ungkap Windarto, dengan penuh semangat.

Perlahan tapi pasti, dia melangkahkan kakinya guna mewujudkan mimpinya itu. Hiruk pikuk kendaraan tak lagi dihiraukan demi satu tekad, bertemu Jokowi dengan berjalan kaki.

Namun, setelah berjalan sejauh empat kilometer, ia berhenti sejenak untuk beristirahat. “Capek juga. Ya minimal sehari, saya dapat 30 kilometer sudah bagus,” ujarnya.

Meski mengaku kondisinya kurang sehat, gara-gara penyakit saraf kejepit. Dia tetap optimistis menyelesaikan mimpinya itu. Dia berasumsi, seperti orang sakit maag, saat menunaikan puasa malah diberi kesembuhan. Hal ini pulalah yang mendorongnya berjalan kaki ke Jakarta. Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan kesehatan.

Guna berjaga-jaga dari kecurigaan orang, mantan anggota DPRD Bantul periode 2004-2009 itu membawa surat keterangan jalan dari Polsek Pandak. Harapannya, surat itu menjadi bukti bahwa misinya itu mendapatkan izin dari otoritas tempatnya tinggal, yakni di Dusun Krekah, Gilangharjo, Pandak, Bantul.

“Selain surat jalan itu, saya membawa lima biji lumpia dan sepasang pakaian sebagai ganti di perjalanan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya