SOLOPOS.COM - Ilustrasi. Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada ibu hamil di Taman Hutan Joyoboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (7/8/2021). Vaksinasi Covid-19 aman untuk ibu hamil guna membantu membentuk sistem kekebalan tubuh. (Antara/Prasetia Fauzan)

Solopos.com, SRAGEN–Puluhan ibu hamil duduk di kursi dengan jarak sekitar 50 cm di halaman samping Puskesmas Sambungmacan 1. Tempat duduk mereka berderat tiga saf. Mereka mengantre panggilan untuk screening pemeriksaan sebelum disuntik vaksin sinovac di puskesmas setempat, Sabtu (21/8/2021).

Alinda, 24, warga Kedungjangan RT 012, Desa Cemeng, Sambungmacan, Sragen, duduk di deretan paling belakang. Ia duduk berdampingan dengan sepupunya Indri Dwi Rohani, 21. Kedua perempuan itu sama-sama sedang mengandung. Alinda mengandung putra keduanya dengan usia kandungan delapan bulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alinda menyebut hari perkiraan lahir (HPL) pada Oktober besok. Putra pertama Alinda sudah berusia enam tahun. Alinda kemungkinan menikah di usia muda.

Baca Juga: Asale Sendang Sokowati di Sragen, Diambil dari Nama Pohon Soko

Arahan Bidan Desa

Berbeda dengan sepupunya, Indri, yang baru mengandung anak pertamanya. Indri memprediksi HPL anaknya pada Januari 2022 mendatang. Indri dan Alinda berangkat naik motor dengan berboncengan ke puskesmas. Mereka sengaja datang untuk ikut vaksin sesuai dengan arahan bidan desa di lingkungannya. Jarak tempuh dari Cemeng sampai Puskesmas Sambungmacan 1 Sragen diperkirakan kurang dari 10 kilometer.

“Kami ingin sehat sehingga ikut vaksin. Ya, tadi kami berdua berangkat berboncengan naik motor,” ujar Alinda saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu siang.

Sesaat kemudian nama Alinda dipanggil. Dengan perlahan, Alinda bangkit dari duduknya. Ia berjalan perlahan menuju ruang vaksinasi. Di ruang agak tertutup itu ada vaksinator dadakan yang tidak lain Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati. Alinda tak asing dengan sosok orang nomor satu di Sragen itu karena sebelumnya sudah berbincang.

Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sragen Damai Tatag Prabawanto juga ikut mendampingi. Serta ada dokter gigi Ana Susanti juga ikut mendampingi Alinda. Bahkan dr. Hargiyanto, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen ikut mengawasi jalannya vaksinasi. “Rileks ya! Ambil nafas panjang. Nah, akhirnya sudah selesai vaksinnya,” ujar Damai.

Baca Juga: Bupati Sragen Turun Tangan Bantu Nakes Vaksin Door to Door di 3 Desa

Yuni, sapaan Bupati, bertanya-tanya kepada Alinda tentang anak pertamanya yang sudah sekolah taman kanak-kanak (TK). Yuni berhitung. Alinda diperkirakan menikah muda pada usia 17 tahun. Ternyata banyak para ibu hamil yang masih muda yang ikut vaksin.

Seperti Mia, 22, warga Dukuh Majapahit, Desa/Kecamatan Sambungmacan, Sragen, juga ikut vaksin. Mia mengandung anak pertama. Selama delapan bulan hamil, berat badan Mia naik seberat tujuh kilogram.

“Nanti HPL-nya 9 Oktober besok. Semoga anaknya laki-laki karena sudah pernah di USG. Tadi disuntik sama Ibu Bupati tidak sakit. Hanya seperti digigit semut saja. Jadi ikut vaksin biar sehat. Enggak ada gejala apa-apa,” kata Mia sambil makan cemilan yang diberikan keponakannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya