SOLOPOS.COM - Ilustrasi seniman. (Reuters)

Solopos.com, SRAGEN — Seniman senior yang juga mantan Ketua Dewan Kesenian Daerah Sragen (DKDS), Heru Agus Santoso, berencana melakukan pembuatan database seniman dan pekerja pendukung seni pertunjukan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Database seniman dan pekerja seni tersebut dibutuhkan supaya terdata dengan valid dan bisa menjadi dasar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen ketika ada bantuan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Heru mengatakan selama ini belum ada database seniman dan pekerja seni itu di Sragen. Dia mengatakan data yang muncul sekarang masih hanya perkiraan.

Dia berharap pendataan yang dilakukan nanti dibuktikan dengan penerbitan kartu seniman dan kartu pekerja seni. Heru menginginkan data seniman dan pekerja seni itu benar-benar valid sehingga ketika ada program bantuan saat terjadi wabah seperti Covid-19 bisa terukur dan bisa tepat sasaran.

"Teknis pendataannya bisa melibatkan seniman berbasis komunitas. Setiap komunitas kan sudah ada anggotanya. Setelah dari basis komunitas, baru menyasar ke seniman dan pekerja seni yang tidak tergabung dalam komunitas. Saya yakin jumlah mereka yang di luar komunitas itu jauh lebih banyak," ujarnya.

Mau Diperkosa, Wanita Ini Gigit Testis Pelaku hingga Putus

Heru menerangkan dalam pendataan itu juga melibatkan pihak-pihak terkait, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) yang menangui organisasi kemasyarakatan (ormas). Dia mengatakan dengan database yang akurat maka pengembangan seniman dan pekerja seni ke depan bisa terukur untuk terus bertahan dalam kondisi tidak menentu.

Iuran

Heru mencontohkan misalnya seniman membentuk koperasi bersama sehingga setiap seniman atau pekerja seni bisa iuran wajib untuk pengembangan usaha tertentu dan setiap tahunnya mereka dapat sisa hasil usaha (SHU).

Dia mengatakan koperasi itu bisa menghidupi seniman dan pekerja seni ketika dalam situasi ekonomi yang tidak menentu seperti adanya wabah Covid-19.

Kisah Guru Honorer Sragen: 17 Tahun Mengabdi, Hidupi Keluarga dari Jadi Petani

"Selain itu, kami pernah mewacanakan adanya semacam retribusi bagi seniman atau pekerja seni yang dapat tanggapan. Hasil retribusi tersebut juga digunakan untuk kepentingan seniman dan pekerja seni juga. Nah, ke depan perlu adanya forum rembuk seniman untuk mengagas dan merencanakan lebih matang tentang rencana database seniman ini," jelasnya.

Ketua DKDS demisioner Singgih Windarto sepakat dengan wacana tersebut. Singgih pernah berpengalaman ketika adanya bantuan sembako dari Pemkab Sragen yang ternyata ada warga yang bukan kategori seniman masuk daftar penerima bantuan itu. Akibatnya, ujar dia, ada sejumlah seniman yang tidak dapat menjadi protes.

"Dengan adanya database seniman dan pekerja seni itu maka ketika ada bantuan sudah tepat sasaran," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya