SOLOPOS.COM - Perawatan pasien DBD di RSUD Caruban, Kabupaten Madiun, Rabu (20/1/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

Demam berdarah Madiun meresahkan masyarakat Kabupaten Madiun, selama lebih dari satu bulan awal tahun 2016 ini sudah tercatat 25 kasus dengan satu korban meninggal dunia.

Madiunpos.com, MADIUN— Sepanjang tahun 2016 atau selama 35 hari (1 Januari hingga 4 Februari), demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Madiun sudah mencatatkan 25 kasus. Seorang di antara 25 pasien demam berdarah Madiun itu meninggal dunia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Madiun, Soelistyo Widyantono, mengatakan hingga kini pasien-pasien demam berdarah tersebut masih dirawat di rumah sakit Madiun. Menurut dia, dibandingkan jumlah kasus tahun lalu, jumlah kasus DBD Kabupaten Madiun tahun ini cenderung menurun.

Meskipun mengklaim jumlah kasus DBD Madiun menurun, Soelistyo tidak bisa memberikan data terkait jumlah kasus DBD pada periode waktu yang sama tersebut.

Madiun KLB DBD
Soelistyo menyampaikan tahun 2016 ini status Kabupaten Madiun termasuk daerah kejadian luar biasa (KLB) DBD. Ini dikarenakan jumlah kasus demam berdarah di Kabupaten Madiun cukup banyak dan perlu mendapat perhatian.

“Yang dinyatakan KLB tidak hanya Kabupaten Madiun, tetapi Kota Madiun, Ponorogo, Ngawi, dan Magetan juga dinyatakan sebagai daerah KLB DBD,” kata Soelistyo saat berbincang dengan Madiunpos.com di Kantor BPJS Kesehatan Madiun, Rabu (3/2/2016).

Siaga Hingga Juni
Pemkab Madiun juga menyatakan status kewaspadaan menjadi siaga sepanjang musim penghujan kali ini. Diperkirakan, musim hujan kali ini mulai Februari hingga Juni 2016.

Dia mengimbau kepada warga Madiun untuk tetap siaga dalam menghadapi musim penghujan ini. Dinkes Kabupaten Madiun juga terus melakukan upaya pencegahan dengan melakukan penyuluhan kesehatan dan menggalakkan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).

Menurut Soelistyo, PSN merupakan salah satu cara yang efektif untuk pemberantasan sarang nyamuk. Karena itulah, kegiatan fogging lingkungan sudah jarang dilakukan karena PSN dipandang lebih efektif.

Dia berharap masyarakat juga bisa ikut andil dalam melakukan pemberantasan sarang nyamuk dan membuat lingkungannya menjadi bersih dan sehat. “Kami berharap jumlah kasus DBD tahun ini tidak sebanyak tahun lalu. Korban meninggal dunia akibat serangan DBD pada tahun lalu mencapai 5 orang,” jelas Soelistyo.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya