SOLOPOS.COM - Salah satu peternakan babi di Karanganyar. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Hewan ternak di tiga peternakan babi wilayah Gondangrejo, Karanganyar, terdeteksi terjangkit penyakit african swine fever atau demam afrika, beberapa waktu lalu.

Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan (Dispertan PP) Karanganyar meminta pemilik peternakan menghentikan transaksi babi sementara waktu untuk antisipasi persebaran penyakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pengawas dan Pengendali Penyakit Hewan Dispertan PP Karanganyar, Sutiyarmo, mengatakan sudah mengecek adanya temuan ASF pada hewan babi di tiga peternakan wilayah Gondangrejo, Karanganyar, itu.

Waspada Cuaca Ekstrem, Angin Kencang Robohkan Pohon dan Tempat Parkir Pos Lantas Pungkruk Sragen

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, hingga saat ini belum ada vaksin atau obat untuk penyakit tersebut demam afrika pada babi itu. Tindakan sementara yakni dengan membunuh dan mengubur atau membakar ternak yang mati terjangkit penyakit itu.

“Berdasarkan hasil pengecekan, ini baru kalai pertama demam afrika masuk Karanganyar. Sebelumnya belum pernah. Ini penyakit baru dan belum ada obat atau vaksinnya,” terangnya kepada Solopos.com, Minggu (11/10/2020).

Sutiyarmo mengatakan sebagai langkah antisipasi penularan, petugas langsung menyingkirkan ternak yang terjangkit demam afrika.

Korban Gigitan Ular Bandotan di Sragen Pulang dari RS, PMI Langsung Beri Edukasi

Mati Mendadak

"Untuk ternak memang jika ada penyakit baru, walaupun hanya satu yang terdeteksi, kami anggap semuanya kena," ujarnya.

Sutiyarmo menjelaskan demam afrika yang saat ini menjangkiti sejumlah babi dapat membuat hewan ternak mati secara mendadak dan massal.

Karenanya, ia mengimbau peternak tidak melakukan transaksi terlebih dulu khususnya mendatangkan hewan dari luar kota.

Ratusan APK Resmi Cawali-Cawawali Solo Dari KPU Sudah Diserahkan, Begini Ketentuan Pemasangannya

Meskipun berdampak fatal pada hewan, Sutiyarmo mengatakan penyakit demam afrika tidak tergolong zoonosis alias tidak menular pada manusia.

“Ancaman untuk manusia terkhusus pada peternak yang akan mengalami kerugian besar karena adanya penyakit ini. Karena berpotensi membuat babi mati secara massal dan juga mendadak,” terangnya.

Berdasarkan informasi yang Solopos.com peroleh, demam afrika penyebabnya virus african swine fever (ASF). Virus tersebut dapat menjangkiti babi ternak maupun babi liar dan berbeda dengan kolera babi yang penyebabnya classical swine fever (CSF).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya