SOLOPOS.COM - Delegasi negara anggota G20 melihat-lihat barang yang dijual UMKM di Loji Gandrung Solo saat mengikuti City Tour rangkaian acara Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20, Kamis (30/3/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Delegasi negara anggota G20 mengunjungi booth UMKM dalam tur singkat ke Loji Gandrung Solo dalam rangkaian pertemuan Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG), Kamis (31/3/2022).

Berdasarkan pantauan Solopos.com, halaman Loji Gandrung disulap menjadi ruang lapak bagi UMKM Soloraya binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo dan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop UKM) Kota Solo. Mereka membawa produk unggulan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sebanyak 21 UMKM di sektor kriya, fashion, dan makanan memamerkan produk-produk unggulan mereka ke seluruh delegasi dari berbagai negara di Loji Gandrung. Ada produk kecantikan dari Griya Rempah, produk batik dari Paguyuban Giriarum dari Desa Girilayu Kecamatan Matesih, Karanganyar; dan organik fashion dari Kainku Biru.

Baca Juga: Tur Singkat ke Loji Gandrung Solo, Delegasi G20 Dapat Kalung Rajamala

Tur singkat delegasi peserta forum G20 hanya mengunjungi Loji Gandrung dan Museum Danar Hadi Solo. Tur singkat saat melewati booth di Loji Gandrung berlangsung hitungan menit. Hanya sebagian kecil delegasi dari negara-negara anggota G20 membeli produk UMKM.

Pelaku Produksi Batik Girilayu, Aini, 25, menjelaskan ada dua orang yang membeli produk dari paguyuban Giriarum yang merupakan produk batik dan turunannya. Mereka yang membeli merupakan bagian dari rombongan yang merupakan warga Indonesia.

“Ada delegasi yang menanyakan belangkon tapi size-nya kecil. Pak Menteri [Menteri Perindustrian Agus Gumiwang] juga sempat nyoba namun enggak muat,” jelasnya.

Baca Juga: Hari Pertama Forum G20 Solo Soroti Pemulihan Ekonomi yang Belum Merata

Produk Batik

Meskipun hanya tur singkat, Aini berharap produk paguyuban Giriarum dapat dikenal berbagai negara-negara anggota G20. Para delegasi peserta forum G20 di Solo bisa melihat kreativitas batik serta paham di mana batik diproduksi.

Menurut Aini, ada lebih dari 60 perajin batik di Desa Girilayu yang memproduksi batik tulis. Para perajin baru memasarkan batik di wilayah Soloraya dengan harga Rp300.000 sampai Rp2 juta per potong.

“Ekspor belum namun pernah untuk kenang-kenangan tamu dari Malaysia dan Singapura. Ada tamu pribadi, kami perkenalkan batik Girilayu,” paparnya.

Baca Juga: Temuan Benda Diduga Bom Bareng Forum G20 di Solo, Gibran Bilang Begini

Menurutnya, pandemi Covid-19 membuat pendapatan para perajin batik Girilayu merosot hampir 50 persen. Sebanyak 40 persen konsumen merupakan wisatawan. Wisatawan merupakan pengunjung Astana Girilayu, Giribangun, dan Astana Mangadeg.

Kondisi terkini, para pelaku batik menuju pemulihan. Pemilik Griya Rempah, Linda, 52, menjelaskan ikut meramaikan Loji Gandrung dengan berbagai produk kecantikan, antara lain sabun kecantikan.

Komposisi produknya dari rempah dan ramah lingkungan. “Saya senang bisa ikut meramaikan G20. Ini merupakan momen menuju kondisi yang lebih baik. Ikut bergabung senang sekali,” jelasnya.

Baca Juga: 2 Destinasi Ini akan Dikunjungi Delegasi G20 saat City Tour di Solo

Menggerakkan Ekonomi

Ia mengatakan ada harapan kunjungan wisata para delegasi peserta forum G20 bisa berdampak ke pelaku UMKM di Solo dan sekitarnya. UMKM memiliki peran besar dalam menggerakkan ekonomi.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Nugroho Joko Prastowo, menjelaskan TIIWG G20 merupakan pertemuan yang strategis. Showcase UMKM sebagai salah satu side event TIIWG di Solo merupakan upaya mengenalkan potensi UMKM Soloraya.

Adapaun Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 mendorong transformasi digital dapat diterapkan pelaku level usaha mikro kecil menengah (UMKM). Hal itu dibahas pada Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) di Solo, Jawa Rabu (30/3/2022).

Baca Juga: Pemeran Produk UMKM dan Furniture Rangkaian Pertemuan TIIWG G20 di Solo

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi berharap G20 berkolaborasi untuk memastikan perdagangan digital yang inklusif dan mampu menjembatani kesenjangan digital, termasuk mendukung usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) agar terintegrasi dengan rantai nilai global.

“Masa depan rantai nilai global akan bergantung pada seberapa efektif negara-negara memanfaatkan peluang-peluang baru yang tercipta dari pemanfaatan teknologi dan perdagangan digital,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Rabu (30/3/2022) hampir tengah malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya