SOLOPOS.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, saat diwawancara wartawan di Hotel Azhima Boyolali, Minggu (13/11/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, mengatakan koalisi Partai Demokrat dengan Partai NasDem dan PKS masih berproses dan tidak mendadak.

Andi menyampaikan itu untuk mengomentari deklarasi Koalisi Perubahan yang diusung Partai Demokrat, PKS, dan NasDem sempat batal pada Kamis (10/11/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“[Koalisi] masih berproses. Kami ingin terlibat dalam koalisi dan tidak mendadak. Tahun 2019 kan mendadak. Sekarang enggak mendadak lah. Mudah-mudahan kami dapat koalisi,” ujarnya kepada wartawan saat dijumpai di Hotel Azhima Boyolali dalam acara pelantikan DPAC dan Ranting DPC Partai Demokrat Boyolali, Minggu (13/11/2022).

Saat disinggung kapan rencana deklarasi koalisi tiga partai, Demokrat-NasDem-PKS, Andi menuturkan masih diproses. Dia mengaku belum ada kepastian. “[Koalisi diputuskan] bisa besok, bisa pekan depan, bisa tahun depan. Tapi yang jelas semua kami siapkan karena mencari koalisi enggak mudah. Perlu perhitungan, kesiapan, jadi belum bisa dipastikan kapan,” kata dia.

Andi menyebut Partai Demokrat membutuhkan partai lain, tetapi harus ada kesesuaian. “Isu yang berkembang dengan PKS dan Nasdem itu benar. [Ini] sedang dibangun, doakan saja. Mudah-mudahan sukses,” jelasnya.

Baca Juga : PKS Dikabarkan Ditawari Jabatan Menteri, Begini Respons Nasdem

Pada kesempatan itu, dia membantah terjadi tarik ulur diskusi politik dalam koalisi Partai Demokrat, Partai NasDem, dan PKS.

“Agak lama karena [menentukan] siapa calon yang bisa menang. Kedua, apakah koalisi ini rapuh atau tidak. Kami tidak ingin koalisi rapuh. Ketiga, bagaimana menang. Ini kan banyak faktor kekuatan untuk menang. Kami tidak menutup mata banyak faktor, termasuk kekuatan kampanye, koalisi, dan lain sebagainya harus kami siapkan,” ujar dia.

Ia juga menyampaikan bahwa pencalonan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) merupakan skema kedua. Menurutnya, yang terpenting ikut berkompetisi menjadi capres dan cawapres. Terkait figur atau orang untuk dicalonkan, lanjut Andi, melihat perkembangan ke depan.

Di sisi lain, saat disinggung tentang PKS yang memunculkan nama mantan Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), untuk mendampingi capres Anies Baswedan, Andi tak mempermasalahkan. Ia menyebut hal itu diperbolehkan dalam koalisi. Tetapi, ia menegaskan Partai Demokrat siap berkompetisi untuk mengusulkan calon.

“Banyak faktor yang dipertimbangkan. Pertama, kalau Pilpres ini kan yang penting menang dulu. Menang dalam pengertian pasangannya bisa unggul. Untuk sementara ini, Mas AHY memang unggul dalam survei-survei,” ungkapnya.

Baca Juga : Koalisi Masih Berjalan, Anies Tak Ingin Terburu-Buru Tentukan Cawapres

Tetapi, dia menyebut kemungkinan Aher tetap diusung karena telah dikenal masyarakat di Jawa Barat dan Indonesia. Ia juga menilai Aher selama menjabat menjadi Gubernur Jawa Barat menjadi figur yang cukup baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya