SOLOPOS.COM - Ketua Tim Pemenangan Josss, Sriyono, menyampaikan interupsi terkait penggunaan kata "nyawiji" sebelum deklarasi kampoanye damai di KPU Wonogiri, Sabtu (26/9/2020). (Solopos/Rudi Hartono)

aSolopos.com, WONOGIRI -- Rencana deklarasi kampanye damai Pilkada Wonogiri 2020 yang sedianya digelar Sabtu (26/9/2020) pagi terkendala gara-gara dua pasangan calon (paslon) ngotot ingin memakai kata nyawiji di tagline kampanye masing-masing.

Pasangan calon nomor urut satu, Hartanto-Joko Purnomo atau Harjo, memakai tagline “Nyawiji milih nomer siji” (bersatu memilih nomor satu) termasuk di media kampanye cetak mereka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sedangkan pasangan calon nomor urut dua, Joko Sutopo-Setyo Sukarno (Josss), juga sudah menggunakan branding yang memuat kata tersebut, yakni “Go nyawiji sesarengan mbangun Wonogiri” (ayo bersatu bersama membangun Wonogiri).

10 Berita Terpopuler : Harta Cawabup Sukoharjo Wiwaha Rp46 Juta

Sedianya penandatanganan deklarasi kampanye damai Pilkada 2020 di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wonogiri digelar Sabtu sekitar pukul 10.00 WIB. Namun, begitu acara hendak dimulai, Ketua Tim Pemenangan Josss, Sriyono, menyampaikan interupasi.

KPU lantas memberi kesempatan Sriyono berbicara. Sriyono mengatakan keberatan pasangan calon Harjo mengunakan kata nyawiji di slogan kampanye mereka. Sriyono beralasan kata tersebut sudah menjadi bagian slogan Joko Sutopo atau Jakek bahkan sebelum kontestasi Pilkada Wonogiri 2020.

Nyawiji adalah branding kami sudah lama. Ketika nyawiji dibelokkan menjadi nyawiji pilih nomer siji, saya khawatir secara psikologis kata berpengaruh terhadap paslon yang kami usung,” jelas Sriyono di hadapan tamu undangan Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Wonogiri 2020 di Kantor KPU Wonogiri, Sabtu.

Super Sibuk! Tim Pemantau Awasi 87 Hajatan di Karanganyar Akhir Pekan Ini

Sejak Menjadi Bupati Wonogiri

Selama memimpin Wonogiri sebagai Bupati, Joko Sutopo memang sudah menggunakan kaya nyawiji sebagai branding, tepatnya “Nyawiji sesarengan mbangun Wonogiri”.

Sriyono ingin masalah penggunaan kata ini dibahas sebelum deklarasi damai sehingga ke depan tidak menjadi masalah.

Pantauan Solopos.com, Sabtu, sempat ada adu argumen antara dua tim pemenangan paslon Pilkada Wonogiri. Ketua Tim Pemenangan Harjo, Sumarwoto Umar, menilai tidak tepat membahas masalah itu menjelang deklarasi damai.

12.495 Personel Linmas Dapat Tugas Tambahan Saat Pilkada Klaten

Menurut dia, undangan acara Sabtu pagi jelas dan merupakan agenda tunggal, yakni deklarasi kampanye damai. “Deklarasi harus tetap dilaksanakan karena undangan saat ini penandatanganan deklarasi kampanye damai, tidak ada agenda lain, agenda tunggal,” ujar dia.

Sempet ada tarik ulur terkait rebutan kata nyawiji ini. Ketua KPU Wonogiri, Toto Sih Setyo Adi, menawarkan agar dua paslon bermusyawarah sebelum penandatanganan deklarasi kampanye damai. Akhirnya, dua paslon didampingi tim pemenangan masing-masing masuk ke ruangan untuk bermusyawarah.

Mimpi Wali Kota Madiun Terwujud, Bunga Bermekaran di Setiap Sudut Kota Pendekar

Musyawarah yang dimulai sekitar pukul 10.15 WIB digelar secara tertutup. Sebelum semua pihak sepakat musyawarah diikuti paslon, sempat ada masukan musyawarah digelar antar-tim pemenangan.

Sementara itu, sebelum rebutan kata nyawiji menyeruak di forum pagi itu, hal ini sudah menjadi masalah sejak Jumat (25/9/2020) malam. Pada Jumat malam, ada koordinasi antara penghubung paslon atau LO membahas perkara ini, namun deadlock.

Lantaran itu, Tim Pemenangan Josss ngotot meminta persoalan diselesaikan sebelum penandatanganan deklarasi damai Sabtu pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya