SOLOPOS.COM - Tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati Klaten mengikuti debat publik mengangkat tema Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat yang digelar KPU Klaten di Al Hakiim Convention Hall, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan, Jumat (20/11/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Debat publik calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (cawabup) Klaten bergulir, Jumat (20/11/2020) malam. Jawaban dari para pasangan calon dinilai kurang mendalam dan konkret.

Ada tiga pasangan cabup-cawabup untuk Pilkada 2020. Mereka yakni nomor urut 1 Sri Mulyani-Yoga Hardaya, nomor urut 2 One Krisnata-Muhammad Fajri, dan nomor urut 3 Arif Budiyono-Harjanta. Debat publik cabup-cawabup berlangsung di Al Hakiim Convention Hall, Kelurahan Gayamprit, Kecamatan Klaten Selatan dan berdurasi selama dua jam dimoderatori Artika Amelia.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Debat disiarkan melalui TVRI Jogja dan RSPD Klaten serta disiarkan melalui live streaming di youtube TVRI Jogja serta  KPU Klaten. Debat putaran pertama ini mengusung tema Pengembangan Layanan Publik dan Kesejahteraan Masyarakat.

Sub pokok bahasan meliputi bidang pendidikan, hukum dan perlindungan masyarakat, budaya dan pariwisata, kesehatan, serta pelayanan publik, perekonomian. Sub pokok bahasan lain kebijakan dan strategi penanganan, pencegahan, dan pengendalian Covid-19.

Kompak! Masing-Masing Tim Pemenangan Cabup & Cawabup Klaten Berpakaian Seragam saat Debat

Pada debat itu, sempat terjadi beberapa kali insiden mikrofon mati hingga jawaban paslon tak terdengar.

Ketua Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik Fisipol UGM, Prof Dr Agus Pramusinto MDA, menilai jawaban para calon masih kurang dalam dan konkret terkait pertanyaan yang diajukan moderator.

Sebagai informasi, Agus yang kini juga menjabat sebagai Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) menjadi salah satu panelis yang merumuskan pertanyaan debat publik putaran pertama Pilkada 2020.

“Sebenarnya kami ingin berharap bagaimana pengelolaan ASN agar kemudian tercipta tata pemerintahan yang baik. Selama ini selalu ada isu bahwa ada transaksi jabatan. Bagaimana dipastikan siapapun yang menang pasti akan ditegakkan,” kata Agus saat ditemui Solopos.com seusai debat.

Politik Balas Budi

Agus berharap siapapun yang menang dalam Pilkada 2020 ini tak ada cerita politik balas budi selama memimpin Kabupaten Bersinar hingga 2024.

“Karena kami dari KASN mengharapkan netralitas itu terjadi dalam proses ini setelah itu tidak ada politik balas budi. Yang dipromosikan dan sebagainya tentu harus orang-orang yang kompeten agar pemerintahan ini menjadi pemerintahan yang baik,” kata dia.

Debat terbagi dalam enam segmen. Pada segmen awal, debat diisi dengan penyampaian visi dan misi kemudian berlanjut pada segmen mengambil undian berupa huruf kemudian mencocokkan dengan huruf yang berada di amplop moderator.

Debat I Pilkada Klaten: Sri Mulyani Janjikan Pemerintahan Anti-Korupsi, ABY Kembangkan Desa Pinggiran

Amplop itu berisi pertanyaan yang kemudian dibacakan oleh moderator. Pertanyaan itu merupakan hasil rumusan dari tim panelis terdiri dari lima orang.

Pertanyaan yang dipilih dan dibacakan moderator berbagai bidang seperti pendidikan, penanggulangan Covid-19, pertanian, seni dan budaya serta perlindungan hukum terhadap produk unggulan Klaten.

Salah satu pertanyaan yang dibacakan moderator yakni pada bidang pertanian. Pertanyaan itu dari hasil pengundian huruf yang dipilih pasangan calon Arif Budiyono-Harjanta pada segmen ketiga.

“Klaten terkenal sebagai daerah yang surplus beras akan tetapi surplus beras terancam karena penyusutan lahan sawah menurut data BPS pertumbuhan sawah rata-rata turun 0,12 persen per tahun akibat pembangunan perumahan dan industri yang masih subur hal ini tidak lepas dari izin alih fungsi lahan yang ditengarai ada permainan antara pengusaha dan pejabat. Pertanyaannya sebagai pemimpin Klaten apa langkah konkrit yang akan dilakukan kepada terhadap pejabat dan pengusaha nakal dan bagaimana pengamatan anda agar tanah tidak digusur pengamanan sawah subur tidak digusur menjadi perumahan dan pabrik,” tanya moderator.

Penegakan Hukum Kuat

Menanggapi pertanyaan tersebut, Arif mengatakan kata kunci perlindungan sawah subur dengan penerapan tata ruang yang andal dan menerapkan penegakan hukum yang kuat.

“Terkait pengurangan pertanian sekarang ini tentu tatakan dasar utama dalam menjaga lahan pertanian adalah tata ruang improvement spatial atau implementation spatial. Dari tatakan dasar utama inilah kita dapat mengembangkan pertanian sesuai peruntukan dimana mengeplot peruntukan daerah industri, pertanian, permukiman dan sebagainya. Oleh karena itu tentu diperlukan pendekatan hukum yang luar biasa. Kata kunci dalam mempertahankan lahan pertanian adalah penerapan hukum yang luar biasa terhadap pembangunan tata ruang,” jelas Arif.

Sri Mulyani dan Fajri Saling Sanggah Soal Klaten Termiskin di Soloraya

Sri Mulyani mengatakan pengamanan sawah subur dilakukan dengan penegakan perda rencana tata ruang wilayah. Namun, dalam tanggapannya terhadap pertanyaan itu Mulyani memamerkan varietas baru Rajalele Srinar dan Srinuk.

“Menurut saya untuk mempertahankan kabupaten klaten sebagai daerah surplus beras harus menegakkan perda yang ada terkait penataan ruang yang ada. Di Klaten ada sawah lestari yakni ada 32.000 ha tentunya dari sawah lestari itu, harus betul-betul ditegakkan dan dikendalikan. Yang selanjutnya harus mengembangkan padi varietas baru yakni Rajalele Srinar dan Srinuk yang selama enam tahun bekerja sama dengan BATAN menentukan variestas baru yang tentunya saya ingin mengembalikan kejayaan rajalele di Klaten,” kata Mulyani.

Bantuan Peralatan untuk Petani

Lain halnya dengan tanggapan dari One Krisnata. Dia menyiapkan bantuan peralatan bagi para petani.

“Saya berpikir berbeda. Saya kira menjadi petani sekarang hidupnya sangat susah. Satu patok keuntungan hanya Rp2 juta. Karena petani kita itu petani pohon. Pohonnya panen yang dijual pohon. Besok kami akan mengajak petani beras. Karena value-nya hampir dua kali. Kami siapkan alat bantunya insyaallah tidak akan menjual hasil panennya,” kata One.



Debat Pilkada Klaten: Cuma Baca "Contekan", Yoga Hardaya Diprotes

Sementara itu, sepanjang debat cabup petahana, Sri Mulyani bersama cawabup, Yoga Hardaya, beberapa kali memamerkan inovasi yang sudah dibikin.

Sementara, pasangan cabup-cawabup, One Krisnata-Muhammad Fajri, beberapa kali menyinggung kemiskinan Klaten.

Lain halnya dengan pasangan cabup-cawabup, Arif Budiyono-Harjanta. Pasangan itu beberapa kali menyampaikan janji-janji dia gulirkan jika terpilih menjadi Bupati Klaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya