SOLOPOS.COM - Foto merbabu, Kamis (3/10/2019) pagi, yang diunggah akun Instagram @johanjacob_oki. (Istimewa/Instagram)

Solopos.com, BOYOLALI – Para pendaki Gunung Merbabu diminta waspada dan ekstra hati-hati di musim penghujan. Pasalnya, rawan terjadi guguran material dari puncak Gunung Merbabu di musim penghujan.

Hal itu ditegaskan Komandan SAR Boyolali sekaligus Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, ketika ditemui Solopos.com, Selasa (4/2/2020). Dia mengatakan, tim SAR Boyolali dan BPBD Boyolali meningkatkan patroli di kawasan di lereng Gunung Merbabu di musim penghujan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ilmu Titen & Kearifan Lokal Ala Ganjar Pranowo Prediksi Bencana Alam

Mereka berkoordinasi dengan petugas Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), kepolisian, koramil, dan pecinta alam.

“Saya mengimbau para pendaki, tidak usah mendaki gunung dulu sampai memasuki musim kemarau guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika mareka ingin tetap mendaki harus mempersiapkan peralatan sesuai standar operasional prosedur [SOP],” terang Kurniawan Fajar Prasetyo.

Dia menambahkan, kondisi alam dan cuaca di musim penghujan tidak bisa diprediksi. Jadi, pendaki harus ekstra hati-hati dan tidak boleh gegabah saat mendaki gunung.

Penting! Ini Cara Tepat Pakai Masker

“Harus hati-hati melihat kondisi alam dan diri kita sendiri, tidak boleh gegabah saat pendakian gunung,” jelas dia.

Kurniawan Fajar Prasetyo mengatakan, pendakian idealnya tidak dilakukan saat musim penghujan. Selain medan jalan yang licin, ada beberapa guguran material yang bisa turun dan membahayakan para pendaki.

“Saya meminta pendaki untuk tidak lengah. Persiapkan semuanya dengan matang, seperti logistik, fisik prima. Bagi pendaki pemula agar bersama para senior agar ada pembimbingnya. Saat ini musim hujan, cuaca dingin sekali, banyak kabut, jalan licin, dan ancaman bahaya badai,” kata dia.

Dampak Tol Solo-Jogja di Klaten: Sawah Terpotong hingga Dusun Terbelah

Angin kencang bisa saja terjadi di Gunung Merbabu akibat perubahan tekanan udara atau hujan turun mendadak. Pergantian musim kemarau ke musim penghujan sering diwarnai cuaca esktrem berupa hujan disertai angin kencang. “Prediksi cuaca ekstrem di Boyolali terjadi sampai Maret 2020,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya