SOLOPOS.COM - Iluistrasi perawatan pasien DBD. (JIBI/Solopos/Antara/Syaiful Arif)

Solopos.com, MADIUN — Kasus demam berdarah dengue tidak kalah mematikan daripada virus corona. Di Kabupaten Madiun, sepanjang tahun 2020 ini tercatat ada 48 kasus DBD dengan satu pasien meninggal dunia

“Sudah ada pasien meninggal akibat demam berdarah satu orang. Masih anak-anak yang meninggal. Itu terjadi bulan Januari 2020,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Amam Santosa, kepada wartawan, Selasa (5/5/2020).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Seorang Pendeta dan Jamaah Tablig Akbar di Pasuruan Positif Covid-19

Ekspedisi Mudik 2024

Amam menuturkan untuk jumlah kasus demam berdarah ini tersebar di sejumah kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun. Kecamatan paling banyak kasus DBD ada di Kecamatan Saradan dengan 12 kasus, Kecamatan Pilangkenceng enam kasus, dan Kecamatan Balerejo lima kasus.

Perebaran kasus DBDB secara terperinci pada bulan Januari ada sebanyak 14 kasus dan meninggal dunia satu orang, Februari ada 15 kasus, Maret ada 10 kasus, dan April 9 kasus.

100 Karyawan Pabrik Sampoerna Madiun Akan Ikuti Rapid Test

Untuk penanganannya, kata Amam, ketika ada kasus maka petugas akan melakukan penindakan di sekitar rumah pasien. Kalau memang diperlukan akan dilakukan fogging.

Dia menyampaikan saat ini kasus demam berdarah masih menjadi ancaman masyarakat. Untuk itu, masyarakat diminta tidak melalaikan kebersihan lingkungan. Meskipun saat ini kondisinya masih menghadapi wabah Covid-19, tetapi masyarakat juga tidak boleh lengah terhadap ancaman penyakit demam berdarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya