SOLOPOS.COM - Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, menandatangai kesepakatan program Pencanangan Abatisasi Masal dan 1 Rumah 1 Jumantik, Jumat (30/10/2015). Program tersebut sebagai upaya penekanan jumlah penderita DBD di Kota Gadis. (JIBI/Solopos/Istimewa-Humas dan Protokol Pemkot Madiun)

DBD Madiun memprihatinkan karena jumlah penderitanya yang tergolong tinggi hingga harus memasang status kejadian luar biasa DBD (KLB DBD).

Madiunpos.com, MADIUN – Tingginya angka penderita demam berdarah dengue (DBD) membuat Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) menetapkan status daerah kejadian luar biasa DBD (KLB DBD) pada tahun 2015 ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota (DKK) Madiun yang diterima Madiunpos.com dari Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, seluruh kecamatan atau tiga kecamatan di Kota Madiun merupakan dearah endemis DBD. Jika di urai pada tingkat kelurahan, 20 dari 27 kelurahan di Kota Gadis termasuk  daerah endemis DBD.

“Sebanyak 75% dari 75 kelurahan atau 20 kelurahan di Kota Madiun termasuk kelurahan endemis. Maka dari itu, penanganan penyakit DBD harus menjadi tanggungjawab semua pihak, terpenting masyarakat itu sendiri,” kata Kabag Humas dan Protokol Pemkot Madiun Edy Joko Purnomo kepada Madiunpos.com, Selasa (3/11/2015).

Diberitakan Madiunpos.com sebelumnya, DKK Madiun menyelenggarakan Pencanangan Abatisasi Masal dan 1 Rumah 1 Jumantik di Lapangan Manisrejo, Jl. Dharmamanis, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun, Jumat (30/10/2015) pagi. Acara tersebut menjadi serangkaan kegiatand alam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke-51 tahun 2015.

Gerakan 3M Plus
Wali Kota Madiun, Bambang Irianto, mengatakan bersama puskesmas, seluruh pemerintah kelurahan di Kota Madiun wajib menindaklanjuti program Pencanangan Abatisasi Masal dan 1 Rumah 1 Jumantik. Dia meminta pemerintah kelurahan mendorong masyarakat untuk melakukan berbagai tindakan pencegahan penyakit demam berdarah yang ditularkan nyamuk.

“Gerakan pencegahan penyakit demam berdarah di Kota Madiun harus ditingkatkan. Pencanangan Abatisasi Masal dan 1 Rumah 1Jumantik tidak boleh berhenti hari ini, melainkan harus tetap dilakukan secara terus menerus dan menyebar luas ke masyarakat,” kata Bambang.

Meski tidak menyebut secara detail, Bambang menyebut, penyakit DBD yang ditularkan melalui perantara nyamuk tersebut sudah banyak memakan korban meninggal di Kota Madiun. Menurut dia, cara yang paling efektif untuk memutus penularan penyakit DBD adalah dengan melakukan gerakan 3M plus.

Gerakan 3M plus untuk mencegah penularan DBD di Madiun itu terdiri atas menutup rapat-rapat tempat penampungan air, menguras tempat penampungan air, mengubur atau memanfaatkan barang bekas yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk, serta mencegah gigitan nyamuk.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya