SOLOPOS.COM - Ilustrasi demam berdarah. (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hingga pekan ke-40 2021, ada 235 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Karanganyar. Dua kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Sedangkan kasus cikungunya dalam periode yang sama sebanyak 190 kasus juga dengan 2 kematian.

Sementara itu, Puskesmas Karanganyar meluncurkan Gerakan Lenyapkan Sarang Nyamuk (Sergap Nyamuk), Jumat (29/10/2021). Gerakan ini bertujuan meningkatkan peran masyarakat dalam membasmi nyambuk penyebab dua penyakit tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Berdasarkan data Dinkes Karanganyar, kasus DBD fluktiatif. Misalnya pada pekan ke-34 dan 35 tidak ada kasus. Selanjutnya pada pekan ke-36 dan 37 kasus mulai meningkat lagi.

Dua kasus DBD meninggal dunia terjadi pada pekan ke-17 dan pekan ke-22. Masing-masing di Puskesmas Kebakkramat 1 dan Puskesmas Gondangrejo.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Innalillahi, Mio Tertabrak Bus di Colomadu Karanganyar, 1 Meninggal

Penyakit DBD ini ditemukan di semua kecamatan di Karanganyar, kecuali Jatipuro, Tawangmangu, Kerjo, dan Jenawi.

Sementara itu, untuk cikungunya kasus di Karanganyar hingga pekan ke-40 sebanyak 190 kasus dengan 2 kematian. Namun penyakit ini hanya ditemukan di Puskesmas Tasikmadu, Puskesmas Mojogedang 2, Puskesmas Colomadu 1, Puskesmas Kebakkramat 1, dan Puskesmas Karanganyar. Kasus paling tinggi ditemukan di Puskesmas Tasikmadu dengan 69 kasus.

Untuk memerangi dua penyakit yang sama-sama ditimbulkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti tersebut, diperlukan peran puskesmas dalam penyelidikan epidemologi (PE). Selain itu, perlu juga dilakukan peningkatan peran serta masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan berkelanjutan.

Baca Juga: Talut Longsor Tutupi Jalan di Karangpandan Karanganyar

Dalam hal ini, Puskesmas Karanganyar berinovasi dengan kegiatan Serentak Gerakan Lenyapkan Sarang Nyamuk (Sergap Nyamuk) yang diluncurkan Jumat (29/10/2021) di aula Kelurahan Jungke.

Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Karanganyar, Sri Winarno, mengatakan Sergap Nyamuk merupakan salah satu gerakan PSN.

“Ini salah satu bentuk inovasi yang dulakukan Puskesmas Karanganyar dalam rangka gerakan PSN untuk menekan perkembangbiakan nyamuk sehingga tidak menjadi vektor penyakit DBD maupun cikungunya,” ujarna di sela-sela acara.

Baca Juga: UMJT akan Dibangun di Papahan Karanganyar, Kades Ajukan Syarat Ini

Ia menjelaskan keefektifan Sergap Nyamuk bisa diketahui dengan hasil pemantauan jentik berkala (PJB). Sergap Nyamuk harus dilakukan serentak bersama-sama dan terjadwal sesuai kesepakatan antarkelurahan dan harus berkesinambungan.

“Jika angka PJB-nya lebih dari 95%, maka tahun-tahun berikutnya sudah menjadi budaya. Sergap Nyamuk dimulai dari keluarga dengan membersihkan tempat-tempat yang potensi menjadi sarang nyamuk,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya