SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemasangan meteran listrik oleh PLN. (Istimewa/PLN)

Solopos.ccom, BOYOLALI – Badan Anggaran (Banggar) DPR telah mengusulkan penghapusan daya listrik 450 volt ampere (VA) untuk rumah tangga miskin dan akan dialihkan bertahap menjadi 900 VA. Begini tanggapan masyarakat di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Jateng), terkait usulan penghapusan daya listrik 450 VA itu.

Usulan daya listrik 450 VA dihapus dan dinaikkan menjadi 900 VA mendapat tanggapan beragam dari masyarakat Boyolali, terutama pengguna daya listrik 450 VA. Ada yang bersikap tidak mendukung ada yang mendukung dengan syarat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Kecamatan Gladagsari, Kabupaten Boyolali, pengguna daya listrik 450 VA, Yati, 42, menyayangkan tercetusnya usulan penghapusan daya listrik 450 VA tersebut.

“Padahal tarifnya yang 450 [VA] kan murah, sayang sekali jika benar-benar dihapus. Daya listrik yang 450 [VA] itu juga benar-benar membantu pengguna kurang mampu,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu (14/9/2022).

Ia berharap usulan tersebut dapat dievaluasi kembali mengingat masih banyak masyarakat yang kebutuhannya hanya menggunakan daya listrik 450 VA.

Baca juga: Menteri ESDM Bantah Penghapusan Listrik 450 VA

“Kecuali nanti semisal oke dayanya 900 VA, tapi tarifnya sama dengan 450 VA malah bagus. Berarti benar-benar meningkatkan layanan kepada masyarakat yang berkebutuhan,” kata dia.

Sementara itu, warga asal Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali, yang juga menjadi pengguna daya listrik 450 VA, Mulyono, 26, mengatakan kenaikan daya dari 450 VA menjadi 900 VA tidak masalah asalkan biaya masih sama.

Ia mengungkapkan warga dengan daya listrik 450 VA biasanya jarang memiliki piranti elektronik yang banyak seperti mesin cuci, kulkas, dan lain-lain. “Kalau misal dayanya ditambah tapi tarif naik jadi beban untuk kami, padahal elektronik yang dipakai sama. Lain lagi kalau UMK [Upah Minimum Kabupaten] kami juga dinaikkan secara seimbang,” kata dia.

Baca juga: Muncul Wacana Penghapusan Listrik 450 VA, Beban Subsidi Capai Rp131 Triliun

Kemudian, warga asal Kecamatan Cepogo pengguna daya listrik 450 VA, Lastri, 46, menilai adanya isu penghapusan daya listrik yang ia gunakan dan naik menjadi 900 VA membuatnya pusing.

“Kemarin [harga] BBM [bahan bakar minyak] naik. Sekarang isu ini [daya listrik] juga mau naik, satu-satu dulu,” kata dia.

Ia mengungkapkan ketakutannya jika daya listrik dinaikkan, maka akan berimbas pada pengeluaran rumah tangganya. Saat ini, ia mengaku masih mencoba beradaptasi dengan pembagian pengeluaran rumah tangga yang baru akibat naiknya harga BBM.

Lastri meminta pemerintah untuk hati-hati dalam membuat kebijakan yang nantinya akan berpengaruh ke kehidupan masyarakat Indonesia.

“Gaji suami saya saja belum naik gara-gara BBM naik, otomatis jatah bensin untuk anak dan suami bertambah padahal gaji tetap. Pusing,” keluh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya