SOLOPOS.COM - Sejumlah produk elektronik di salah satu toko di Demangan diobral dengan harga murah untuk menarik pembeli, Senin (13/11/2017). (Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Penurunan daya beli tersebut cukup terasa pada pembelian produk elektronik home appliance

Harianjogja.com, JOGJA-Menjelang akhir tahun daya beli masyarakat terhadap produk elektronik mengalami penurunan sekitar 30%. Penurunan daya beli tersebut cukup terasa pada pembelian produk elektronik home appliance.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemilik salah satu toko elektronik di Demangan Yoseph mengatakan, penurunan daya beli sudah terasa sejak dua bulan lalu. Menjelang akhir tahun, kata dia, penurunan daya beli memang biasanya akan terjadi.

“Biasanya akan terlihat [penurunan daya beli] pada bulan November dan Desember. Tetapi dari dua bulan lalu sudah mulai terasa sekali penurunannya,” ujar Yoseph kepada Harian Jogja, Senin (13/11/2017).

Yoseph memaparkan, kebanyakan masyarakat akan mengalokasikan uangnya untuk berbelanja kebutuhan fashion untuk menyambut berbagai perayaan di akhir tahun. Oleh karena itu, penurunan daya beli sangat wajar terjadi. Hanya saja, sejak dua bulan lalu penurunan pembelian barang elektronik turun cukup signifikan sekitar 30%.

Terutama untuk pembelian produk-produk home appliance seperti televisi, pendingin ruangan, kulkas, mesin cuci, dan lainnya. “Selain itu, kemungkinan penurunan daya beli masyarakat ini juga disebabkan adanya kenaikan harga produk elektronik. Itu terjadi pascaada aturan baru tentang pajak elektronik,” imbuh Yoseph.

Kenaikan harga elektronik saat ini berkisar antara 10% sampai 15% dari harga sebelumnya. Semakin mahalnya harga produk tersebut, membuat konsumen menahan diri untuk membeli produk yang diinginkan.

Manajer A Takrib, Jaka Pandu menambahkan penurunan daya beli juga terasa di toko swalayan elektronik. Sejak beberapa waktu lalu, penurunan daya beli terasa pada produk air conditioner atau pendingin ruangan. “Paling terasa pada pembelian produk AC. Kalau rata-rata penurunan daya beli untuk semua produk sekitar 20 persen,” ungkap Jaka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya