SOLOPOS.COM - Dawet Sambal khas Kulonprogo. (Bisnis.com)

Solopos.com, KULON PROGO – Dawet sambal merupakan olahan kuliner unik khas Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Bagaimana tidak, Anda yang kali pertama mencoba makanan ini pasti akan dibuat bingung.

Seporsi es dawet ini disajikan dalam mangkuk. Berbeda dari es dawet pada umumnya, sajian kuliner yang satu ini mirip seperti soto ayam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dawet sambel Kulonprogo ini hampir sama dengan dawet-dawet biasanya, hanya saja dawet ini khas dengan toping sambal yang terbuat dari ulekan nira yang digoreng kering dengan cabai.

Paduan dawet, kubis atau tauge, serta siraman sambal ini memiliki rasa gurih, manis, pedas yang unik. Penyajiyan dawet sambel dilakukan dalam sebuah mangkok lalu ditaburi dengan tauge, tahu, dan diberi bumbu kacang pedas serta disiram sedikit gula jawa.

Ekspedisi Mudik 2024

Sambal dibuat dari irisan kelapa yang disangrai dan ditumbuk dengan cabai merah, bawang putih, gula pasir, dan garam, terkadang diberi sedikit terasi.

Baca juga: Jenang Pecel, Kuliner Khas Boyolali Rasa Unik Harga Ramah di Kantong

Cara penyajian menggunakan sambal tanpa kuah santan maupun es. Rasa yang khas ini juga menjadi daya tarik tersendiri dari dawet sambel, manis tetapi pedas, manis tetapi asin. Susunan penyajian mirip seperti komposisi pecel sehingga nama lain dari dawet sambal ini adalah dawet pecel.

Rasa gurih, pedas, dan manis menciptakan sensasi rasa tersendiri dalam semangkuk dawet tersebut. Apalagi ditambah perpaduan dawet, bawang goreng, dan tauge yang memunculkan sensasi rasa berbeda.

Asal-Usul

Dikutip dari laman resmi Warisan Budaya Takbenda Indonesia, dawet sambal ini memiliki sejarah yang unik. Makanan ini merupakan kreasi seorang penjual dawet dan pecel.

Dahulu kala menurut cerita orang Kulonprogo, leluhur mereka (simbah) mereka ada pernah bejualan pecel dan dawet di sebuah pentas-pentas pergelaran yang ada di era tersebut. Pada waktu jam istirahat pentas, simbah menjajakan dawet dan pecel.

Ada seorang pembeli yang memberi masukan kepadanya “mbok cobo dawet e dicampur pecel” dan kemudian saat ia mencapurkan dawet dan pecel banyak pelanggan yang suka dan permintaan dawet dengan pecel semakin meningkat.

Baca juga: Asal Usul Nama Kabupaten Pati, Terinspirasi dari Minuman Dawet

Akhirnya muncul kreasi dawet sambel di daerahnya, yakni Desa Jatimulyo. Lambat laun orang Kulonprogo menyebutnya sebagai dawet sambel atau dawet pecel.

Makanan unik ini tidak dapat dijumpai dengan mudah. Hanya ada dua pasar di Kulonprogo yang masih menjual jajanan ini, yakni di Pasar Cublak dan Pasar Jonggrangan.

Pasar Cublak hanya buka setiap hari Rabu dan Sabtu sedangkan Pasar Jonggrangan hanya setiap pasaran Kliwon dan Pahing. Artinya dawet ini tidak mudah dijumpai setiap hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya