SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO — Pemkot Solo belum mampu mengidentifikasi potensi penambahan warga penerima Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) Gold pasca amburadulnya data Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dari pusat. Sebagaimana diketahui, Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, meminta warga miskin yang hak Jamkesmas-nya hilang tahun ini untuk beralih ke PKMS Gold.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, kroscek database penerima Jamkesmas perlu dilakukan untuk menelusuri total penerima Jamkesmas yang salah sasaran. Silang data itu melibatkan survei Jamkesmas 2008 yang mengeluarkan angka 119.000 penerima dan survei terbaru 2011 yang melansir 145.563 penerima Jamkesmas di Solo.

“Data ini harus disandingkan untuk mencari tahu jumlah yang salah sasaran. Hal itu tidak mudah dan butuh waktu,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Rabu (2/1/2013).

Menurut perempuan yang akrab disapa Ning ini, kroscek data perlu ketelitian tinggi. Pasalnya, belum tentu seluruh penerima Jamkesmas hasil survei 2008 termasuk dalam angka survey terbaru, 145.563. Kerancuan inilah yang memunculkan protes warga yang merasa terkebiri haknya.

“Termasuk munculnya angka dari warga miskin baru yang belum terkaver di pendataan 2008, ini harus dicek lagi,” tuturnya.

Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo guna memverifikasi data tersebut. Bappeda termasuk tim kota yang tergabung dalam Badan Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (BNP2K), instansi pengolah data Jamkesmas.

“Sebelum kroscek bersama Bappeda rampung, kami belum bisa memerkirakan ledakan Jamkesmas yang beralih ke PKMS Gold. Yang bisa kami lakukan sekarang hanya mengumpulkan data dan keluhan dari puskesmas atau kelurahan.”

Pihaknya mewanti-wanti warga yang kehilangan Jamkesmas tahun ini untuk tidak cemas. Ning menyebut alokasi dana PKMS senilai Rp18 miliar cukup untuk mengkaver warga bersangkutan. Jika masih kurang, pihaknya akan mengajukan tambahan dana di APBD Perubahan 2013.

“Yang dulu tidak terima Jamkesmas saja dilayani, apalagi yang dulu terima. Warga tidak perlu khawatir,” katanya.

Di sisi lain, DKK menemukan 91 kartu Jamkesmas yang dikembalikan dari Puskesmas Jayengan. Pasalnya 91 warga penerima diketahui telah berpindah domisili. Ning memerkirakan hal serupa juga terjadi di 16 puskemas lain di Solo.

“Kami baru dilapori dari Jayengan. Namun saya yakin itu juga ada di puskesmas lain. Jika dihitung kasar, pengembalian Jamkesmas karena pindah domisili bisa mencapai 1.500 kartu.”

Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mendorong kroscek ulang data penerima Jamkesmas 2013 dan PKMS. Hal itu untuk mengurangi peluang pemegang kartu ganda dan ledakan anggaran PKMS. Lebih lanjut, Rudy menegaskan Jamkesmas lama masih berlaku sebelum keluarnya keputusan Menteri Kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya