SOLOPOS.COM - Bupati Wonogiri Joko Sutopo. (Dokumen solopos.com)

Solopos.com, WONOGIRI – Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, sempat kaget dengan ditetapkannya Wonogiri sebagai zona merah persebaran Covid-19, pekan lalu. Bupati yang akrab disapa Jekek itu menyoroti perbedaan data pusat dengan daerah.

Jekek menyampaikan bahwa data yang disampaikan Kementerian Kesehatan dengan data yang dimiliki Wonogiri tidak sinkron. Ada selisih jumlah kasus yang menyebabkan Wonogiri masuk zona merah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adanya selisih 123 kasus antara data pusat dengan daerah menjadikan Wonogiri satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang masuk zona merah. Selain itu di Jawa hanya Wonogiri dan Cirebon.

Baca Juga: China Laporkan Kasus Pertama Flu Burung H10N3 pada Manusia

“Hal itu kan tidak logis. Yang menjadi pertanyaan kami data yang dikeluarkan Kemenkes itu panduannya apa. Datanya harus terklarifikasi,” kata dia di kepada wartawan di Ruang Paripurna DPRD Wonogiri, Rabu (2/6/2021).

Menurut Jekek, data yang berada di pemerintah pusat memang tidak diperdebatkan. Namun, ia berharap sebelum data dari pusat ditampilkan ada pertanggungjawaban validasi data yang dilakukan. Jika tidak demikian bisa menimbulkan kepanikan baru.

Bupati menambahkan dengan diumumkannya Wonogiri sebagai zona merah namun tidak sesuai dengan fakta yang ada bisa menurunkan semangat para pihak yang selama ini membantu memutus mata rantai persebaran Covid-19. Terlebih di Wonogiri, para Ketua RT dan RW dilibatkan langsung dalam penanganan Covid-19.

Jekek meyakini bahwa pada pekan lalu Wonogiri masuk zona oranye atau risiko sedang. Terlebih di eks Karesidenan Surakarta penambahan kasus Covid-19 di Wonogiri paling rendah. Ia telah mengecek data setelah Wonogiri diumumkan zona merah.

“Berdasarkan data yang ada, kasus Covid-19 di Wonogiri usai Lebaran sangat terkendali. Tidak ada lonjakan yang signifikan,” ungkap dia.

Baca Juga: Diduga Ada Provokasi, Pemakaman Pasien Covid-19 Di Bantul Tanpa Protokol Kesehatan

Pada pekan ini sendiri Wonogiri telah ditetapkan masuk zona oranye persebaran Covid-19. Berdasarkan data yang dihimpun dari website resmi Pemkab Wonogiri, hingga Selasa (1/6/2021), pukul 21.00 WIB, jumlah kasus Covid-19 di Wonogiri secara kumulatif mencapai 4.541 kasus, dengan jumlah kasus aktif sebanyak 187 orang.

Rinciannya, 80 orang dirawat di rumah sakit dan 107 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara itu, 4.101 orang telah sembuh dan 253 orang dinyatakan meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya