SOLOPOS.COM - Angkutan berat terparkir di lahan bekas Terminal Giri Adipura Wonogiri di Lingkungan Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, Kamis (6/1/2021). (Solopos.com/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI—Lahan bekas Terminal Giri Adipura Wonogiri di Lingkungan Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri, dinilai lebih baik digunakan sebagai tempat parkir kendaraan angkutan berat secara permanen dari pada mangkrak.

Dengan begitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri bisa memperoleh pemasukan dari retribusi parkir. Terlebih, di Kabupaten Wonogiri belum ada tempat untuk ngetem atau parkir kendaraan angkutan berat, seperti tronton, truk, dan sebagainya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada sisi lain, banyak kendaraan angkutan berat yang masuk-keluar mengingat banyak industri di Kabupaten Wonogiri.

Baca Juga: SMAIT Al Huda Wonogiri Dukung Gerakan Literasi Sekolah

Setiap melintas, Solopos.com sering melihat mobil pengangkut semen, truk, mobil boks besar, dan sebagainya terparkir di area dalam lahan seluas lebih kurang 2 hektare (ha) itu. Pemandangan itu juga terlihat Rabu-Kamis (5-6/1/2022).

Warga sekitar, Agus, saat ditemui di lokasi, menyebut lebih baik lahan bekas terminal induk dimanfaatkan sebagai tempat parkir kendaraan angkutan berat. Hampir setiap hari ada kendaraan berukuran besar yang parkir di area dalam lahan.

Para sopir memarkirkan kendaraan di lokasi tersebut karena di Kabupaten Wonogiri belum ada tempat untuk parkir atau ngetem dalam waktu yang cukup lama. Ada sopir yang memarkirkan kendaraan untuk beristirahat, kemudian melanjutkan perjalanan. Ada pula sopir yang memarkirkan kendaraan karena harus antre masuk perusahaan untuk menyuplai barang tertentu.

Baca Juga: Perangi Politik Uang, Bawaslu Klaten: Ubah Wani Pira Jadi Isa Apa

“Kalau dijadikan tempat parkir kendaraan angkutan berat secara permanen malah lebih bermanfaat, dari pada mangkrak seperti ini. Pemkab bisa peroleh pemasukan. Sopir juga senang karena bisa ngetem. Sebelum terminal induk pindah para sopir bingung karena enggak ada tempat buat parkir,” kata Agus.

Warga sekitar lainnya, Sukir, mengatakan area dalam lahan bekas terminal induk digunakan sebagai tempat parkir kendaraan angkutan berat sudah lama. Lelaki paruh baya itu menyebut pemanfaatan untuk tempat parkir itu resmi karena atas seizin pihak terkait.

Setiap satu bulan atau beberapa bulan sekali 40-50 unit kendaraan angkutan berat bermuatan jagung parkir di lokasi tersebut untuk mengantre masuk ke salah satu perusahaan di Kabupaten Wonogiri. Biasanya kendaraan parkir mulai sore hari dan keluar tempat parkir pada malam hari. Hal tersebut berlangsung sepekan hingga 15 hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya