Solopos.com, KLATEN – Tak berlebihan jika Kabupaten Klaten, Jawa Tengah disebut sebagai gudangnya wisata air. Banyak pilihan wisata air yang bisa dikunjungi dengan ciri khas beragam. Menariknya, mayoritas wisata air di Klaten memanfaatkan sumber mata air alami.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Seperti di wilayah Kecamatan Polanharjo. Bukan hanya Umbul Ponggok dengan keindahan alam bawah airnya.
Di kecamatan itu juga ada objek wisata air yang dinaungi pohon raksasa yang diperkirakan berumur ratusan tahun. Akar pohon yang menjalar kemana-mana menjadi daya tarik tersendiri.
Seperti di Umbul Kapipaler di Desa Ponggok. Akar-akar pohon itu kerap menjadi spot foto. Panorama alam bawah air dengan pemandangan bebatuan dan akar pohon juga bisa dinikmati di Umbul Manten, Desa Sidowayah.
Di Desa Sidowayah ada Umbul Siblarak yang juga menawarkan wisata air dengan fasilitas pendukung lengkap. Ada wahana flying fox di Umbul Siblarak.
Selain itu, pengelola berbenah dengan mengembangkan potensi kuliner. Menariknya, salah satu objek wisata air alami di Klaten itu menyajikan panorama alam persawahan yang menyejukkan jiwa.
Di Desa Nganjat yang masih masuk Kecamatan Polanharjo, ada Tirta Kamandanu yang menawarkan kolam renang standar nasional. Alhasil, kolam renang itu direkomendasikan untuk latihan para atlet.
Selain wisata air, ada banyak pilihan wisata kuliner di Polanharjo Klaten. Seperti Ketjeh Resto, wisata anyar di Klaten yang memadukan wisata kuliner dan air.
Sembari menikmati aneka sajian, pengunjung bisa keceh atau bermain air. Ada pula Water Gong, restoran yang juga menawarkan pemandangan ribuan ikan yang berenang pada alur sungai.
Wisata Air Alami di Tulung Klaten
Berbatasan dengan wilayah Polanharjo, di Kecamatan Tulung juga terdapat aneka wisata air. Ada Objek Mata Air Cokro (OMAC). Ada pula Umbul Pelem di Desa Wunut yang memiliki kolam renang beraneka kedalaman hingga water park.
Masih di Desa Wunut, ada banyak pilihan wisata kuliner yang satu kompleks dengan wisata kuliner lainnya di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo. Seperti di Pancingan 100 dengan wahana komplit.
Baca Juga: Kabar Baik! 700 PKL di Karanganyar Diusulkan Dapat Kompensasi PPKM Darurat
Selain kuliner, pengunjung bisa memancing hingga berenang. Ada pula pesawat yang disulap menjadi wisata pendidikan.
Kecamatan Lain
Wisata air juga bisa ditemukan di kecamatan lain seperti di Desa Manjungan, Kecamatan Ngawen dengan Umbul Susuhan. Berdekatan dengan Umbul Susuhan, ada Umbul Gedaren di Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom.
Di Kecamatan Kebonarum juga terdapat banyak pilihan wisata air seperti Umbul Pluneng yang kini dilengkapi water park. Begitu pula dengan Umbul Brintik di Desa Malangjiwan. Di Umbul Brondong, Desa Ngrundul pengunjung tak hanya menikmati fasilitas berenang. Pengunjung bisa keceh diantara tumbuhan selada air.
Kasi Pengelolaan dan Pengembangan Daya Tarik Sarana Wisata Disparbudpora Klaten, Ahmad Susanto, mengatakan selama beberapa tahun terakhir, objek wisata air berkembang pesat.
“Yang menjadi pembeda dengan wisata air lainnya, kebanyakan wisata air di Klaten itu dari sumber mata airnya langsung sehingga tidak ada penambahan bahan kimia agar air tetap jernih,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (14/7/2021).
Baca Juga: Maskermu Melindungiku, Gerakan Memakai Masker Dobel Bergema dari Sragen
Tak sekadar berwisata, ada beberapa wisata air alami di Klaten yang juga dimanfaatkan untuk terapi kesehatan yang diyakni membantu penyembuhan sejumlah penyakit seperti rematik, stroke, atau saraf terjepit.
“Bahkan ada yang memang menyiapkan terapis. Seperti di Umbul Brintik, pengelola sudah bekerja sama dengan terapis kesehatan,” jelas Ahmad Susanto.
Daya tarik lain yakni ada objek wisata air yang menyediakan kolam renang syariah. Ada kolam renang khusus yang hanya bisa digunakan bagi kaum perempuan dan anak-anak. “Konsep kolam renang syariah ini seperti di Umbul Susuhan dan Pancingan 100,” kata Ahmad.
Baca Juga: Viral Video 2 Pengendara Motor Ugal-Ugalan saat Ambulans Melintas di Klaten, Polisi Buru Pelaku
Salah satu pengelola pemandian Umbul Jolotundo, Dita Anggi, 32, mengatakan pemandian yang berada di Desa Jambeyan, Kecamatan Karanganom itu kerap digunakan untuk tempat latihan atlet renang. Selain itu, pemandian saban hari digunakan untuk terapi kesehatan terutama pukul 07.00 WIB.
“Mereka yang melakukan terapi kesehatan seperti saraf kejepit. Rata-rata datang untuk terapi karena saran dari dokter dan sudah banyak yang terbukti bisa sembuh. Kegiatannya ya hanya berendam di umbul dan berjalan,” kata dia.