SOLOPOS.COM - Indra Utoyo (Twitter)

Solopos.com, JAKARTA — Sosok Indra Utoyo resmi ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI). Mantan Direktur Digital dan Teknologi Informasi bank terbesar di Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. atau BBRI tersebut, memiliki sederet pengalaman yang luas terkait dunia perbankan dan teknologi.

Merujuk pada akun linkedin, Indra mengenyam pendidikan di sejumlah universitas ternama. Dia merupakan lulusan Institute Teknologi Bandung (1980-1985) dengan gelar sarjana teknik telekomunikasi. Kemudian 7 tahun setelah itu, Indra melanjutkan pendidikan master di Imperial College London, Inggris (1993-1994).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Terakhir, dia mengantongi gelar doktor di Universitas Indonesia. Sebelum masuk BRI, Indra berkarir selama 16 tahun 11 bulan di PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM). Beberapa jabatan sempat dirasakan oleh Indra antara lain Chief of IS Center, CIO, dan Chief of Innovation and Strategy Officer (CSO).

Indra Utoyo juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Komisaris MDI Ventures, perusahaan modal ventura milik Telkom yang fokus pada pendanaan perusahaan rintisan. Setelah belasan tahun berkiprah di Telkom, pada Maret 2017 Indra menginjakan kakinya di BRI dan duduk di kursi direktur IT pada akhir masa jabatannya.

Setelah masa jabatannya sebagai direktur IT BRI berakhir, atau pada Maret 2022, Indra fokus sebagai Praktisi DX, penggemar perbankan digital, pembangun ekosistem venturing dan startup.

Baca Juga: Gunakan Bank Digital, Ini Untung dan Ruginya

Sebelumnya, dikutip dari laman resmi Allo Bank, Indra diangkat sebagai direktur utama Allo Bank berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun 2022. Selain Indra, perseroan juga mengangkat profesional lain, yakni Sajal Bhatnagar sebagai Direktur.

Sementara itu, nama baru lain di Allo Bank adalah Aviliani. Komisaris Independen PT Bank Mega Tbk. (MEGA) sejak 2018 hingga 2022 ini akan menduduki jabatan Komisaris Utama dan Independen Allo

Sebelumnya, Bank digital besutan CT Group, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) telah mengantongi izin persetujuan pengembangan uang elektronik server based, aplikasi Allo Bank, serta QRIS MPM.

Baca Juga: Perlu Tahu, Ini Perbedaan Allo Bank dengan Bank Lainnya

Selain itu, Allo Bank juga sudah mendapatkan perizinan kerja sama dengan PT Bank Mega, PT Rintis Sejahtera, PT Artajasa Pembayaran Elektronis, PT Ayopop Teknologi Indonesia, PT Advance Intelligence Indonesia, dan PT ASLI Rancangan Indonesia.

“Hal ini menunjuk Surat No.24/133/DKSP/Srt/B tanggal 13 Mei 2022 yang dikeluarkan oleh Kepala Departemen Kepala Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia,” kata manajemen Allo Bank dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (18/5/2022).

Selanjutnya, manajemen BBHI menyampaikan dengan ini terbitnya perizinan tersebut, maka Allo Bank dapat melakukan pengembangan produk uang elektronik (UE) server base dan aplikasi Allo Apps berbasis iOS dan Android serta QRIS MPM sebagai issuer dengan sumber dana simpanan.

“Berbekal hal tersebut, kami dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan dapat memperluas jangkauan terhadap berbagai segmen di masyarakat dengan menggunakan basis teknologi digital,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya